Liputan6.com, New Delhi - Seorang pramugari asal negara bagian Bengal Barat, India, melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pelecehan seksual saat tengah dirawat dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit di Gurugram, wilayah penyangga Ibu Kota New Delhi.
Perempuan berusia 46 tahun itu mengaku diserang secara seksual oleh seorang staf rumah sakit saat ia dalam keadaan semi-sadar dan tergantung pada ventilator.
Baca Juga
Kejadian tersebut diduga terjadi pada 6 April, sehari setelah korban dirawat di Rumah Sakit Medanta akibat insiden hampir tenggelam saat pelatihan di kolam renang. Ia mengaku bahwa saat serangan terjadi, dua perawat berada di ruangan ICU tetapi tidak menghentikan pelaku.
Advertisement
"Dia tidak dalam kondisi untuk berbicara atau melawan tindakan pelaku karena tubuhnya yang lemah," demikian isi laporan korban kepada kepolisian, seperti dikutip dari laman The Independent, Kamis (17/4/2025).Â
Korban baru mengungkapkan kejadian tersebut kepada suaminya setelah dirinya dipulangkan enam hari kemudian, dan keduanya kemudian melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang, menurut laporan Indian Express.
Pihak kepolisian Gurugram mengonfirmasi bahwa penyelidikan tengah berlangsung.
"Tim kami telah mengumpulkan rekaman CCTV dari rumah sakit dan sedang menanyai karyawan yang mungkin berinteraksi dengan pasien selama masa perawatan," ujar Wakil Komisaris Polisi Gurugram, Gaurav.
Penyelidikan Berlangsung
Dalam pernyataan resmi, Rumah Sakit Medanta menyatakan sedang bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian.
"Kami telah menerima laporan dari seorang pasien dan saat ini tengah bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas berwenang," bunyi pernyataan itu.
"Pada tahap ini, belum ada tuduhan yang dapat dipastikan, dan semua dokumen yang relevan, termasuk rekaman CCTV, telah diserahkan kepada polisi."
Data terbaru dari National Crime Records Bureau mencatat sebanyak 445.256 kasus kejahatan terhadap perempuan dilaporkan di India sepanjang tahun 2022. Angka ini meningkat 4 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan rata-rata 51 laporan resmi setiap jam. Kelompok pemerhati perempuan menyatakan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak kasus tidak dilaporkan.
Advertisement
