Liputan6.com, Yogyakarta - Ada banyak cara menyambut dan memeriahkan Hari Raya Idulfitri. Di Yogyakarta, warga menerbangkan balon udara raksasa. Sementara di pesisir Brebes, Jawa Tengah ada tradisi salam tempel bagi anak-anak.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (17/7/2015), usai menjalankan ibadah salat Idulfitri, warga Dusun Paingan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta berkumpul di pelataran makam Paingan Tengah. Nampak pula rombongan pemuda dan anak-anak mengarak balon udara untuk diterbangkan.
Balon lebaran berukuran tinggi 7 meter dan diameter 5 meter ini terbuat dari plastik tipis. Balon istimewa ini hanya dibuat khusus untuk momentum Idul Fitri.
Dahulu, kegiatan ziarah makam leluhur bermaksud mempertemukan 2 jemaah Masjid Al Furqon dan Ar Rohman, kemudian acara menerbangkan balon udara ditambahkan. Tradisi yang kini telah berusia 17 tahun ini dimaksudkan untuk mengajak muda-mudi perantau yang pulang kampung untuk berkumpul bersama.
Lain lagi tradisi warga perkampungan di pesisir Pantai Utara, Brebes, Jawa Tengah. Disini dikenal tradisi pecingan atau pembagian angpao bagi anak-anak.
Tradisi pecingan telah dilestarikan sejak puluhan tahun silam. Biasanya sambil berkumpul dan bermaaf-maafan, anak-anak akan dipanggil satu persatu untuk menerima uang dari anggota keluarga.
Tak pelak, usai menerima pecingan, kegembiraan terpancar pada wajah anak-anak ini.
Para orangtua sengaja memberikan uang pecingan pada anak-anak sebagai hadiah telah berhasil berpuasa sebulan penuh. Namun tetap perlu pengawasan agar uang pecingan tidak disalahgunakan. (Nda/Mut)
Energi & Tambang