Pria asal Indonesia Korban Cedera Bom Bangkok Masih Dirawat

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengimbau warga Indonesia untuk menunda perjalanan ke Bangkok sementara waktu.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Agu 2015, 07:41 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 07:41 WIB
Sepasang Suami Istri WNI Turut Jadi Korban Bom Bangkok
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghimbau warga Indonesia untuk menunda perjalanan ke Bangkok sementara waktu.

Liputan6.com, Jakarta - Lokasi bekas ledakan bom di Rajaprasong, Bangkok, Thailand, hingga Selasa siang 18 Agustus 2015 masih dipenuhi polisi. Mereka menyisir puing kaca dan benda lain yang bisa digunakan mencari petunjuk soal bom dan siapa yang membuat. Anjing pelacak pun dikerahkan membantu tugas para polisi. Sementara sisa ledakan mulai dibersihkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (19/8/2015), memeriksa 15 CCTV atau kamera pemantau di sekitar lokasi, polisi Thailand menemukan titik terang. Ada seorang pria dan wanita yang terlihat meletakkan tas di lokasi yang kerap didatangi turis mancanegara itu.

Sementara, keluarga korban tewas dan luka mendatangi Rumah Sakit Institut Kedokteran Forensik yang menampung para korban tewas dan luka.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan, sepasang suami istri warga negara Indonesia jadi korban akibat ledakan ini. Sang istri tewas, sementara suaminya terluka berat dan masih dirawat intensif di Bangkok.

Menteri Retno Marsudi juga mengimbau bagi warga Indonesia untuk menunda perjalanan ke Bangkok sementara waktu.

Senin malam 17 Agustus 2015 lalu, sebuah bom meledak di depan Kuil Erawan di Bangkok. Jeritan warga dan tubuh tubuh terluka bergelimpangan di kuil sesaat setelah ledakan. Bom yang meledak di sebuah kuil kecil Hindu di pusat Kota Bangkok ini menewaskan sedikitnya 20 orang.

Polisi setempat menyatakan 10 di antaranya adalah warga Thailand, 1 warga Tiongkok dan 1 warga Filipina dan 1 WNI. Lebih dari 120 orang luka-luka, termasuk warga Taiwan, Singapura dan Hong Kong.

Menteri dalam negeri Thailand menyatakan bom ditargetkan pada warga asing, dengan tujuan merusak industri wisata Negeri Gajah Putih. (Dan/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya