Liputan6.com, Situbondo -
Setiap pagi tiba, puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Campoan, Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan, Situbondo, Jawa Timur, berangkat ke sekolah bersama-sama.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (3/1/2107), sekolah mereka terletak di seberang sungai yang kerap menjadi langganan banjir bandang saat musim hujan tiba.
Baca Juga
Kaki-kaki kecil ini harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer menyusuri jalan setapak yang licin dan berlumpur. Namun perjuangan mereka tak hanya sampai di sini.
Advertisement
Anak-anak ini terpaksa menantang maut dengan menyeberangi arus sungai yang sangat deras karena tak ada jembatan yang tersedia.
Agar tidak terseret arus, mereka saling bergandengan tangan. Bahkan di antara mereka saling membantu dengan menggendong temannya yang lebih kecil. Guru pun ikut membantu, dengan menggendong sang murid.
Para siswa SDN 1 Campoan menggunakan sendal jepit ke sekolah, karena harus dua kali menyebrangi sungai setiap harinya.
Para guru juga harus bekerja ekstra dengan bergantian mengawasi anak didiknya menyeberang sungai bertaruh nyawa.
Masyarakat dan para orangtua bukan tak peduli. Beberapa kali jembatan bambu yang mereka buat hancur diterjang banjir.
Kini saatnya pemerintah setempat turun tangan membangun jembatan sebelum korban berjatuhan.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.