Hulu Sungai Ciliwung di Cisarua Banjir dan Jembatan Putus, Ini Penyebabnya

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menaruh perhatian terhadap bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor yang berlokasi di dataran tinggi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 04 Mar 2025, 12:15 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 12:15 WIB
Bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor
Bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor yang berlokasi di dataran tinggi. (Dok. Kementerian PU)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menaruh perhatian terhadap bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor yang berlokasi di dataran tinggi.

Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Puncak Bogor pada Minggu (2/3/2025) mengakibatkan debit air di wilayah hulu Sungai Ciliwung terus meningkat. Sehingga sungai tidak mampu menampung air, hingga menggenangi permukiman warga dan merusak beberapa jembatan.

Diana menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa bencana banjir yang menimpa masyarakat. Lantaran hujan deras yang cukup tinggi mengakibatkan banjir bandang dan kerusakan jembatan sebagai akses warga.

Ia juga mengimbau kepada warga untuk tidak tinggal di bantaran sungai, karena akan mempersempit badan sungai.

"Saya melihat bahwa sungai yang dulunya lebar, sekarang menjadi sempit karena banyak sekali rumah-rumah di bantaran sungai. Air itu tentunya mencari jalannya sendiri, sehingga harapan saya jangan dihuni," kata Diana dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

Menurut dia, langkah-langkah penanganan pasca banjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua ini harus segera dilakukan. Dengan berkoordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk upaya relokasi warga yang tinggal di badan sungai.

Selain banjir, salah satu jembatan di sana yakni Jembatan Hankam juga putus akibat banjir di Cisarua. Jembatan Hankam berada di jalan kabupaten yang menjadi akses utama penghubung Desa Lewimalang dan Jogjogan.

"Terdapat 6 jembatan yang putus. Saya juga mengimbau dalam membangun jembatan yang menyebrangi aliran air/sungai, harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Saya lihat sungai-sungai ini terhalang oleh konstruksi jembatan," singgung Diana.

Tak jauh dari lokasi banjir, terdapat Bendungan kering (dry dam) Ciawi yang berada di hilir lokasi banjir. Bendungan Ciawi didesain memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39.40 hektar.

Mampu mengurangi debit banjir sekitar 111,75 m3 per detik yang masuk ke Jakarta, dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Promosi 1

7 Jembatan di Cisarua Bogor Rusak Parah Akibat Banjir Bandang

Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, ambles, Selasa dini hari (4/3/2025). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Jalan Saleh Danasasmita, Kota Bogor, ambles, Selasa dini hari (4/3/2025). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)... Selengkapnya

Sebelumnya, banjir bandang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu malam, (2/3/2025) merusak tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua.

Kerusakan tersebut membuat akses jalan terputus, memengaruhi mobilitas warga, dan mengancam kelancaran arus mudik menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menargetkan menyelesaikan perbaikan jempatan tersebut sebelum Lebaran.

"BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba," ujar Suharyanto dikutip dari Antara, Selasa, (4/3/2025).

Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, diketahui bahwa tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua rusak berat, bahkan ada yang hilang akibat hantaman arus deras banjir bandang.

BNPB pun meminta bantuan TNI untuk membangun jembatan rangka baja (bailey) sebagai solusi sementara agar jalan-jalan yang terputus bisa kembali dilalui masyarakat.

Suharyanto optimistis pembangunan jembatan bailey oleh personel TNI dapat selesai dalam waktu kurang dari tiga minggu, menjelang libur Lebaran.

"Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus," kata Suharyanto, yang juga melakukan peninjauan langsung di salah satu lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

1.399 Jiwa Terdampak Banjir Bandang

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau lokasi banjir bandang di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau lokasi banjir bandang di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). (Dok. BNPB).... Selengkapnya

Banjir bandang yang melanda wilayah Cisarua dan sekitarnya dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Cimanceri akibat hujan deras yang berlangsung lama.

Menurut data sementara BNPB, sebanyak 381 keluarga atau 1.399 orang terdampak oleh banjir ini. Dari jumlah tersebut, 346 orang di antaranya mengungsi, sementara satu warga dilaporkan hilang dan tengah dalam proses pencarian.

Hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sejak Minggu sore, menyebabkan debit air di Sungai Ciliwung meningkat drastis hingga mencapai 514.659 liter per detik di Bendung Katulampa. Akibatnya, pada pukul 21.33 WIB, status Bendung Katulampa sempat menyentuh Siaga 1 dengan tinggi muka air 220 cm, sebelum akhirnya surut ke 160 cm pada 22.15 WIB.

Meskipun debit air sempat turun, dampak dari hujan yang berkepanjangan sudah terlanjur menyebabkan banjir bandang di berbagai titik, khususnya di Kecamatan Cisarua, Bogor. Air yang meluap dari sungai membawa material lumpur dan puing-puing, memperburuk situasi di permukiman warga yang berada di dataran rendah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperingatkan bahwa banjir ini bisa berdampak ke daerah lain, termasuk Bogor dan Jakarta, karena arus air terus bergerak mengikuti aliran Sungai Ciliwung. Warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya