Jakarta - Tak lama setelah tiba di Tokyo, empat atlet Jepang yang terlibat dalam prostitusi di Jakarta saat berlangsungnya Asian Games 2018, berhadapan dengan media.
Ditemani Presiden Asosiasi Bola Basket Jepang (JBA), Yuko Mitsuya, empat atlet itu, yakni Yuya Nagayoshi (Kyoto Hannaryz), Takuya Hashimoto (Osaka Evessa), Takuma Sato (Shiga Lakestars), Keita Imamura (Niigata Albirex BB), meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jepang dan pihak-pihak terkait atas perilaku mereka yang mencemarkan serta merugikan Jepang.
"Untuk mereka yang terkait dengan JBA, klub saya, seluruh atlet dan yang ada di kontingen Jepang di Asian Games saat ini, rekan satu tim di timnas basket Jepang dan staf di timnas, saya mohon maaf sedalam-dalamnya atas tindakan tercela kami," kata Nagayoshi.
Advertisement
Nagayoshi dan ketiga temannya diketahui ngelayap hingga Blok M, dari kawasan Kampung Atlet di Kemayoran, setelah mengantar timnas basket Jepang mengalahkan Qatar 82-71 pada pertandingan kedua penyisihan Grup C Asian Games 2018, Kamis malam (16/8/2018).
Semula mereka hanya bersantap di sebuah restoran Jepang di kawasan Blok M, dengan masih mengenakan jersey basket timnas Jepang. Namun, setelah itu, mereka disebut dikenalkan dengan wanita dan lantas berlanjut ke hotel hingga terjadi tindakan yang tak sepantasnya itu.
Imbas perilaku itu, Komite Olimpiade Jepang (JOC) marah besar. Chief de Mission Jepang, Yasuhiro Yamashita, mengeluarkan mereka dari kontingen Asian Games 2018 dan mengirim keempatnya pulang kembali ke Jepang pada Senin (20/8/2018).
Saat ditanya mengapa mereka keluyuran dengan mengenakan jersey timnas Jepang, Nagayoshi, yang sempat terdiam sebelum menjawab, berujar hal itu karena kurangnya pemahaman dan kesadaran dirinya sebagai wakil Jepang, memicunya melakukan tindakan tak terpuji itu.
Presiden JBA Kena Damprat
Tak hanya citra Jepang yang kini tercoreng di pentas Asian Games 2018, kiprah tim basket putra Jepang juga tersudut. Pasalnya, dengan dipulangkannya empat pemain, tim basket putra Jepang kini hanya dihuni delapan pemain saja.
Mereka masih harus berjuang karena penyisihan grup belum usai. Pada Rabu (22/8/2018), mereka akan menjalani laga terakhir penyisihan grup kontra Hong Kong.
Presiden JBA juga kena dampaknya. Ia merasa bersalah karena membuat anggota tim lain harus berjuang, karena kini hanya tersisa delapan pemain dalam tim.
"Saya sebelumnya sudah bicara dengan CdM Yasuhiro Yamashita, dan saya kena semprot. Saya sangat menyesal karena tidak mengirim sfat dari JBA untuk mengawasi tim dan bahwa kami tak cukup memberikan mereka edukasi," tutur Yuko Mitsuya.
Sumber: Japan Times
Advertisement