Ni Nengah Widiasih Tak Menyesal Turun Kelas di Asian Para Games

Ni Nengah Widiasih tampil di kelas 41 kg putri bukan 45 kg seperti yang biasa dia lakoni.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 07 Okt 2018, 15:40 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2018, 15:40 WIB
Ni Nengah Widiasih dan Perak Womens Up to 41.00 kg Asian Para Games 2018
Atlet Para Powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih memperlihatkan medali perak Womens Up to 41.00kg Asian Para Games 2018 di Jakarta, Minggu (7/10). Ni Nengah Widiasih berhasil melakukan total angkatan 97 kg. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

 

Liputan6.com, Jakarta - Ni Nengah Widiasih tak menyesal turun kelas untuk tampil di Asian Para Games 2018. Di ajang ini dia turun di kelas 41 kilogram, biasanya Ni Nengah tampil di kelas 45 kilogram.

Di cabang olahraga power lifting kelas 41 kilogtam yang berlangsung di Balai Sudirman, Jakarta, Minggu (7/10/2018), Ni Nengah hanya berhasil menyumbang medali perak untuj kontingen Indonesia di Asian Para Games.

Ni Nengah mencatatkan angkatan 97 kg. Ia melakukannya di angkatan pertama. Sementara di angkatan kedua dan ketiga seberat 101 kg, dia gagal.

"Saya tak menyesal turun kelas. Karena saya melihat di nomor ini lebih berpeluang meraih medali emas. Ini strategi karena tampil di kelas 45 peluang medali emas sangat jauh," katanya.

Atlet berusia 27 tahun itu mengatakan, dia berjuang keras untuk menurunkan berat badannya. Dia melakukan diet selama tiga minggu untuk tampil di Asian Para Games.

"Namun, walaupun saya hanya dapat perak, setidaknya saya sudah mencoba. Kalau saya tidak mencoba mungkin bisa lebih lagi (menyesal)," ucap Ni Nengah.

 

Musuh Bebuyutan

Ni Nengah Widiasih dan Perak Womens Up to 41.00 kg Asian Para Games 2018
Atlet Para Powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih (kanan) saat prosesi medali Womens Up to 41.00kg Asian Para Games 2018 di Jakarta, Minggu (7/10). Ni Nengah Widiasih berhasil melakukan total angkatan 97 kg. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sementara itu, medali emas jatuh ke tangan atlet Tiongkok, Cui Zhe. Ia mencatatkan angkatan 100 kg yang ia lakukan di angkatan ketiga. Adapun medali perunggu menjadi milik atlet Suriah, Baddour Noura.

"Atlet Tiongkok ini musuh bebuyutan saya dari dulu sampai sekarang. Dia sangat kuat sekali," ujarnya mengakhiri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya