Harga Pertamax Naik Cepek, Shell dan Total Tak Mau Ikutan

Liputan6.com, Jakarta Mengawali Maret 2014, tiga perusahaan penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) non bersubsidi bersaing ketat dalam mejajakan produknya. Produsen BBM ini tampaknya tak mau kehilangan pelanggannya dengan menaikkan harga yang berasing pada awal Maret 2014.

Pantauan Liputan6.com, di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Minggu (2/2/2014) mendapati kenaikan harga BBM hanya dilakukan dalam rentang kecil. Bahkan dua produsen lainnya memilih tetap mempertahankan harga jual lama.

PT Pertamina (Persero) pada awal bulan ini menaikan harga BBM non subsidinya jenis Pertamax 92 dan Pertamax 95 atau biasa dikenal dengan Pertamax Plus Rp 100 per liter.

Dengan kenaikan ini, Pertamina kini melego Pertamax di pasaran menjadi Rp 11.050 dari semula Rp 11.050 per liter. Sementara untuk Pertamax Plus, naik  dari Rp 12.650 per liter menjadi Rp 12.750 per ilter.

"Baru kemarin naik, naik 100 perak saja, Pertamax, Pertamax plus semua naik Rp 100 per liter," kata seorang petugas SPBU Pertamina 34-12510, Miswanto, saat berbincang dengan Liputan6.com, di SPBU Pertamina 34-12510, Jalan TB Simatupang, Jakarta.

Sementara itu pesaing Pertamina memilih untuk mempertahankan harga jual produknya. Perusahaan asing yang ikut berbisni BBM non subsidi di Indonesia, Shell, sampai hari ini belum melakukan perubahan harga.

Produk BBM bersubsidinya, yaitu  Super atau setara dengan pertamax 92 masih dibandrol dengan harga Rp 11.150 per liter sedangkan V Power yang setara dengan Pertamax Plus Rp 12.800.

"Belum ada perubahan harga,  V Power masih Rp 12.800. Super Rp 11.150," ungkap seorang Petugas SPBU Shell, Afrijal, di SPBU Shell kawasan Pejaten, Jakarta.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Total. Perusahaan minyak asal Prancis tersebut masih menjual BBM di harga Rp 11.600 per liter untuk BBM jenis Preformance 92 dan Rp 12.800 untuk BBM jenis Performance 95.

"Harganya masih sama, belum ada perubahan sudah lama," pungkas seorang SPBU Total dikawasan Warung Buncit, Mustakim.(Pew/Shd)