Akuisisi Ditunda, BTN Fokus Urus Pembiayaan Perumahan

Rencana akuisisi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri kemungkinan kembali digulirkan pada saat pemerintahan baru.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Mei 2014, 17:46 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 17:46 WIB
Bank Mandiri-BTN
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana akuisisi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri kemungkinan kembali digulirkan pada saat pemerintahan baru. Saat ini, manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk fokus melakukan percepatan pengembangan bisnis terutama pembiayaan perumahan.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono mengungkapkan akuisisi saham BTN oleh PT Bank Mandiri Tbk merupakan keputusan pemegang saham mayoritas. Keputusan jadi atau tidaknya akuisisi tersebut akan diketahui pada pemerintahan baru.

"Akuisisi semula merupakan domain pemegang saham mayoritas. Mengenai akuisisi yang di-hold atau dibatalkan akan di pemerintahan baru, sampai sekarang belum dapat informasi itu," ujar Maryono, Rabu (21/5/2014).

Maryono menyatakan, hal itu diserahkan kepada Kementerian BUMN. Saat ini memang Kementerian BUMN tengah mendorong perusahaan untuk melakukan konsolidasi secara keseluruhan.

"BUMN sebagai lembaga yang urusi perusahaan BUMN akan melakukan konsolidasi, tapi konsolidasi secara keseluruhan," kata Maryono.

Terlepas mengenai akuisisi, pihaknya akan tetap melakukan percepatan dan pengembangan bisnis terutama pembiayaan perumahan.

"BTN secara individu corporate juga melakukan transformasi dalam percepatan pengembangan bisnis untuk memenuhi permintaan dan pengembangan bisnis khususnya pembiayaan perumahan," ujar Maryono.

Sebelumnya rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk tertunda. Hal ini lantaran peraturan pemerintah tentang larangan kepada jajaran Kementerian/Kepala Lembaga Pemerintahan dan Non Lembaga Pemerintahan untuk mengambil kebijakan strategis menjelang dan pasca pemilihan Presiden yang berlangsung 9 Juli 2014. (Amd/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya