China Beli Gas Rusia Senilai US$ 400 Miliar

Dalam kesepakatan ini juga terdapat kontrak kerja untuk membangun pipa baru di Siberia yang panjangnya ribuan mil.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Mei 2014, 05:58 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2014, 05:58 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menghadiri upacara penandatanganan jual beli gas.
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Shanghai - Rusia dan China menandatangani kesepakatan jual beli gas senilai US$ 400 Miliar atau lebih dari Rp 4.000 triliun. Kesepakatan ini membuka pasar baru bagi Rusia setelah selama ini terancam kehilangan pasar besar yaitu negara-negara Eropa akibat krisis Ukraina.

Kesepakatan ini merupakan kemenangan besar bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, pasar baru di Asia bakal terbentuk setelah Amerika dan Eropa berusaha mengisolasi Rusia sebagai kritik keras atas pencaplokan Rusia terhadap Semenanjung Krimea, Rusia.

Dalam kesepakatan ini, China sebenarnya cukup di atas angin karena mereka mengerti bahwa Rusia dalam tekanan Amerika dan negara-negara Eropa. Namun, kedua belah pihak bisa membawa kesepakatan yang menguntungkan keduanya.

Kesepakatan ini diwakili oleh dua perusahaan besar di masing-masing negara yaitu Gazprom dan China Petroleum Cprporation. Dalam kesepakatan ini juga terdapat kontrak kerja untuk membangun pipa baru di Siberia yang panjangnya ribuan mil.

"Ini adalah kontrak terbesar dalam sejarah sektor gas dari negara bekas Uni Soviet," jelas Putin setelah penandatanganan perjanjian di Shanghai, China, seperti ditulis oleh Reuters, Kamis (22/5/2014).

Seorang anggota loyalis Putin, Alexei Pushkov mengatakan bahwa kesepakatan ini membuktikan bahwa sanksi ekonomi yang diberikan oleh Amerika dan negara Eropa tidak bisa mengisolasi Rusia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya