Liputan6.com, Jakarta - Dalam visi misinya, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengajukan program penghapusan subsidi beras untuk masyarakat miskin (raskin) dan subsidi pupuk. Kedua program tersebut dianggap tidak efektif.
Anggota Tim Penyusun Visi Misi Capres JKW Rohmin Danuri memastikan, program penghapusan tersebut akan dijalankan selama lima tahun ke depan jika kedua pasangan tersebut terpilih menjadi pemimpin Indonesia.
"Kami berani untuk melakukan itu," kata Rohmin, dalam diskusi Revolusi Mental Pertanian Sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi, di JKW Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014).
Menurutnya, program raskin tidak efektif membantu masyarakat, program tersebut hanya mendidik masyarakat tidak mau berusaha karena selalu dibantu pemerintah.
"Itu adalah warisan paling buruk dari pemerintah sekarang yang menjebak rakyat karena tidak ada efeknya," ungkap Rohmin.
Sedangkan subsidi pupuk, ia menambahkan,pemberian subsidi pupuk kepada petani hanya menolong di awal. Padahal proses pertanian cukup panjang, dan petani sering mengalami kerugiaan saat akhir proses.
"Kalau mau dihitung, masalah terbesar adalah di akhir. Seperti kerugian produksi, siapa yang akan membeli hasil produksi. Bagaimana kalau produksi melimpah," ucapnya.
Jika subsidi pupuk dihapus maka bantuan yang tepat untuk para petani adalah subsidi harga, dengan begitu para petani akan mendapat kepastian harga jual sehingga dapat meminimalisir kerugian.
Kemudian, subsidi pupuk juga digunakan untuk mendidik petani agar meningkatkan produktifitas pertanian.
"Jadi ada kepastian harga jual oleh pemerintah yang tidak merugikan petani. Artinya subsidi itu tidak hilang begitu saja, tetapi kami alihkan untuk yang menunjang produktivitas. Sehingga petani pun jadi bergairah," tutupnya. (Pew/Gdn)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Jokowi-JK Bakal Hapus Raskin dan Subsidi Pupuk
Jika subsidi pupuk dihapus maka bantuan yang tepat untuk para petani adalah subsidi harga.
diperbarui 25 Mei 2014, 20:02 WIBDiterbitkan 25 Mei 2014, 20:02 WIB
Buruh memindahkan beras impor dari kapal ke truk di Pelabuhan Barang Lembar, Lombok Barat, NTB, Rabu (26/1). Ribuan ton beras impor dari Vietnam akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan raskin.(Antara)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PPN 12% Hanya Berlaku untuk Barang Mewah, jadi Hadiah Tahun Baru bagi Pengusaha
Kisah Abu Jahal dan Orang Jahiliyah Libur Maksiat di Bulan Rajab, Kenapa?
Memahami Tujuan Kuliah: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa
Anggota Kodam Bukit Barisan Tangkap Begal yang Resahkan Warga Binjai
Resep Sambel Bawang Pedas Gurih, Lengkap dengan Variasi Lezat
VIDEO: Tiga Perwira Polisi Dipecat, Terbukti Memeras Warga Malaysia di DWP 2024
Fungsi Vitamin B2: Manfaat Penting untuk Kesehatan Tubuh
Pekan Depan, Prabowo Akan Hapus Tagihan Utang 67.000 UMKM Senilai Rp2,5 Triliun
Tujuan Lembaga Pendidikan: Membentuk Generasi Unggul dan Berakhlak Mulia
2 Syarat TAA Teken Kontrak Baru di Liverpool, Real Madrid Ketar Ketir?
Dukung UMKM, PAMA Gelar Pelatihan Pembuatan Amplang Ikan Asin di Balikpapan
Kacang-kacangan hingga Rumput Laut, Sumber Makanan yang Bisa Kurangi Jejak Karbon