Pikat Investor Thailand, RI Bersaing dengan Vietnam dan Myanmar

Krisis politik di Thailand seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia untuk menarik sebanyak-banyaknya investasi.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Mei 2014, 09:31 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2014, 09:31 WIB
Kudeta Thailand
(Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis politik di Thailand seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia untuk menarik sebanyak-banyaknya investasi. Meski demikian, hal tersebut dinilai tidak mudah karena selain Indonesia, masih ada negara lain sesama anggota ASEAN yang juga mampu menarik minat para investor.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Franky Sibarani mengatakan untuk masalah investasi, selain Indonesia, investor masih memiliki opsi lain sehingga dengan terjadinya darurat militer di Thailand sehingga tidak akan secara otomatis teralih ke Indonesia. Masih ada negara lain yang juga mampu menarik minat investor seperti Vietnam dan Myanmar.

"Kalau di negara lain misalnya Thailand biaya tersebut masih lebih murah. Indonesia masih mahal. Bahkan Vietnam dan Myanmar masih lebih murah," ujarnya di Jakarta, seperti ditulis Jumat (29/5/2014).

Menurut dia, para investor juga pada umumnya sudah melihat Thailand merupakan negara dengan kondisi politik kurang stabil. Namun negara tersebut masih menjadi tujuan investasi karena situasi politik bukanlah satu-satunya pertimbangan investasi.

Franky juga menilai, meski dari sisi kestabilan politik Indonesia lebih siap, namun biaya tenaga kerja, logistik, energi dan perizinan di Indonesia masih jauh lebih mahal.

"Ini karena masih kurangnya dukungan pemerintah, terutama untuk infrasutruktur dan perizinan, terutama di tingkat daerah," tandas dia. (Dny/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya