Pengusaha: Kebocoran Anggaran Rp 1.000 Triliun Tak Masuk Akal

Ketua Apindo Sofjan Wanandi menilai kebocoran anggaran Rp 1.000 triliun mengindikasikan seluruh unsur pemerintah terlibat korupsi.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jun 2014, 17:20 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2014, 17:20 WIB
Sofjan Wanandi
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai, bila ada kebocoran anggaran mencapai Rp 1.000 triliun maka hal itu melibatkan sejumlah unsur di pemerintahan mulai dari tingkat pusat hingga daerah dengan cara korupsi.

"Loh kalau gitu semua di dalam pemerintahan ini korupsi dong. Karena kalau Rp 1.000 triliun itu yang melakukan seluruh pemerintahan kita, seluruh aparat kita ini korupsi," ujarnya disela-sela Seminar Nasional Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Calon presiden (capres) nomor urut satu, Probowo Subianto menyatakan Indonesia memiliki kecoboran anggaran hingga mencapai Rp 1.000 triliun. Hal ini beberapa kali dia ucapkan dalam debat capres 15 Juni 2014 yang bertemakan Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

Sofjan mengungkapkan Probowo seperti mengerti apa yang diucapkannya sendiri karena hal tersebut dinilai tidak masuk akal.

"Nilai Rp 1.000 triliun itu sama dengan kayak kita punya devisa US$ 100 miliar. Lebih daripada kita simpan sekarang, reserved kita. Mana ada itu. Dia nggak mengerti. Dia nggak tahu angka jadi bikin susah," tandas dia.

Sebelumnya, Probowo sempat menyatakan bahwa jika dirinya terpilih, maka akan menutup kehilangan kekayaan negara yang diperkirakan mencapai Rp 1.000 triliun. Menurut Probowo, angka tersebut berasal dari penyataan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad yang mengindikasikan adanya kebocoran dengan jumlah tersebut. (Dny/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya