Liputan6.com, Jakarta - Pengumuman penghentian operasi penerbangan maskapai Tigerair Mandala untuk kedua kalinya cukup mengejutkan berbagai pihak termasuk para pegawainya sendiri. Maklum saja, penutupan maskapai penerbangan murah tersebut membuat seluruh pegawainya kehilangan mata pencaharian.
Meski demikian, perusahaan telah berjanji akan membayarkan seluruh hak para pegawainya termasuk pesangon sesuai dengan masa kerja masing-masing.
"Soal pesangon, itu akan dibayarkan semua oleh pihak perusahaan akhir Juni ini. Perusahaan akan bertanggungjawab, pesangon, gaji, upah jam terbang," ungkap seorang pegawai Mandala yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (21/6/2014).
Tak hanya itu, perusahaan bahkan akan membayarkan tunjangan hari raya (THR) meski bulan puasa belum dimulai. Namun hal itu tak cukup membendung perasaan sedih mendengar perusahaan penerbangan tempatnya bernaung harus tutup.
Meski harus kehilangan pekerjaannya dia mengaku sangat senang dapat bergabung dan mengabdi pada Tigerair Mandala.
"Bekerja di sini menyenangkan. Kami sudah merasa seperti keluarga dan nyaman di sini. Kemarin malah sampai nangis-nangis, pilot juga sedih, ketika tahu perusahaan akan berhenti beroperasi. Kami cinta sama Mandala," tuturnya.
Wanita yang telah bekerja di Mandala selama lebih dari 10 tahun itu menjelaskan, sebelum mengumumkan penghentian operasi ke muka publik, pihak perusahaan telah lebih dulu memberitahukan langkah tersebut pada seluruh karyawan.
"Sore (sehari sebelum pengumuman resmi) kami dikumpulkan. Lalu pihak manajemen menjelaskan kondisi perusahaan. Kami menerima. Memang kondisinya begitu," ujarnya.
Dia sebelumnya memang sudah curiga akan adanya penutupan tersebut. Beberapa bulan sebelumnya, perusahaan telah menutup sebagian rute dan melakukan pemutusan hubungan kerja pada sejumlah pegawai.
"Mungkin kalau orangnya sedikit, biaya operasionalnya bisa berkurang," katanya.
Pegawai Tigerair Mandala yang tetap setia meski perusahaan tersebut pernah bangkrut tiga tahun lalu itu menjelaskan, masih belum terlalu memikirkan harus beralih kemana setelah perusahaan ditutup. Pasalnya, perusahaan masih menunggu datangnya investor baru untuk menyelamatkan Tigerair Mandala.
"Sekarang masih nunggu, masih melihat peluang di maskapai lain," ujarnya.
Dia mengaku saat bangkrut pada 2011, perusahaan memberikan tawaran untuk menunggu atau mencari pekerjaan lain. Tapi saat ini perusahaan masih belum memberikan tawaran apapun.
"Kalau waktu itu saya pilih menunggu. Perusahaan masih membayarkan gaji pokok setiap bulan selama setahun. Lumayan untuk membantu kebutuhan sehari-hari," kisahnya.
Hingga saat ini, dia masih berharap Tigerair Mandala dapat hidup dan kembali beroperasi. (Sis/Nrm)
Kisah Pegawai Tigerair Mandala Usai Maskapai Tutup Operasi
Penutupan maskapai penerbangan murah tersebut membuat seluruh pegawainya kehilangan mata pencaharian.
diperbarui 21 Jun 2014, 19:25 WIBDiterbitkan 21 Jun 2014, 19:25 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
DPR Apresiasi Langkah Bersih-Bersih Mentan Amran di Sektor Pertanian
7 Potret Arjuna, Anak Titi Kamal yang Jadi Kiper dan Raih Kemenangan Besar
Relawan Prabowo-Gibran Pendukung RIDO Optimistis Pilkada Jakarta Dua Putaran
44 Keluarga yang Biasa Tidur di Kolong Tol Pindah ke Rusun Rawa Buaya, Gratis 6 Bulan
3 Cara Bijak Menasihati Orang agar Bertaubat, Jangan sampai Mempermalukan
VIDEO: Sinergi KAI Wisata dan LRT Jabodebek Ciptakan Peluang Bisnis
Warga Pertanyakan Pengelolaan Parkir Alun-Alun Wilayah Barat Kota Depok
Ganti Oli Mesin Gak Boleh Asal, Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini
Pilbup Mimika 2024, Paslon Max-Peggi Sebut Suaranya Terus Menanjak
Saham ADRO Anjlok di Akhir November 2024, Ada Apa?
Polres Banjarbaru Imbau Warga Tak Terpancing Hoaks Usai Pemungutan Suara Pilkada 2024
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Tak Ingin Usai di Sini', Diadaptasi dari Film Korea Selatan