Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) mendapat persetujuan dari induk perusahaan yaitu PT Pertamina (Persero) untuk membangun pipa gas yang menyambungkan dua provinsi yaitu Gresik, Jawa Timur dengan Semarang, Jawa tengah atau disebut sambungan Gresem.
Direktur Utama Pertagas, Hendra Jaya mengatakan, dalam Proyek Gresem ini, Pertagas membangun pipa transmisi 28 inch berkapasitas 500 MMSCFD dan dilengkapi stasiun kompresor gas. Dalam perencanaan, proyek ini memakan waktu 18 bulan dan direncanakan on stream pada kuartal satu 2016.
"Persetujuan tersebut sebagai langkah awal pembangunan pipa gas sepanjang 267,22 Kilometer (km) yang menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Hendra, di Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Menurut Hendra, dengan terbitnya persetujuan Final Investment Decision (FID) dari Pertamina selaku induk perusahaan, Pertagas bakal segera memulai pembangunan pipa tersebut.
Persetujuan FID ini menyusul keluarnya penetapan alokasi gas dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), yang bersumber dari gas di Blok Cepu.
“Pertagas telah menerima persetujuan akhir investasi untuk pipa Gresem, dan akan segera menetapkan pemenang untuk melaksanakan pembangunan pipa sesuai target waktu yang disepakati,” ungkap Hendra Jaya.
Hendra mengungkapkan, Pertagas akan melakukan percepatan, agar industri yang beroperasi sepanjang Gresik hingga Semarang dapat menikmati gas yang lebih kompetitif.
Sesuai ketentuan BPH Migas, pembangunan pipa ini berstatus open access. Dengan asumsi volume gas yang mengalir sebesar 210 MMSCFD, Pertagas akan memperoleh revenue dari toll fee dalam rangka pengembalian investasi.
Berdasarkan penentuan besaran biaya angkutan gas melalui pipa dari BPH Migas, diperkirakan konsumen di wilayah Jawa Tengah yang selama ini menikmati CNG dari Jawa Timur melalui jalur darat akan memperoleh harga yang terjangkau daya beli.
“Pembangunan pipa ini bernilai strategis untuk mendukung transportasi gas di pulau Jawa, sehingga Pertagas dapat meningkatkan jangkauan distribusi gas hingga konsumen akhir,” papar Hendra.
Ia menambahkan, keyakinan Pertagas dalam mempercepat pembangunan pipa dan mencapai keekonomian proyek tentu memerlukan dukungan para pemangku kepentingan. Mulai dari perizinan, pembebasan lahan, hingga penetapan alokasi gas yang mencukupi yakni sebesar 500 MMSCFD sesuai dengan desain awal proyek ini.
“Gas yang diterima konsumen akan lebih kompetitif, jika kapasitas aliran gas dimaksimalkan,” pungkasnya. (Pew/Gdn)
Pertagas Mulai Bangun Sambungan Gresik Semarang
Pertagas akan melakukan percepatan, agar industri yang beroperasi di jalur Gresik hingga Semarang dapat menikmati gas yang lebih kompetitif.
diperbarui 22 Jun 2014, 17:04 WIBDiterbitkan 22 Jun 2014, 17:04 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jarang Disadari, Syirik Sering Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari, Begini Cara Menangkalnya Kata Gus Baha
3 Kapal Perang China Sandar di Tanjung Priok hingga 27 Desember 2024, Ada Apa?
Kaleidoskop 2024: Comeback Mike Tyson ke Ring usai Gantung Sarung Tinju Selama 19 Tahun
Inilah 4 Diktator Terkejam dalam Sejarah Manusia
Alasan Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Hingga Puluhan Tahun
Tanda Kiamat Terlihat Semakin Jelas di Langit dan Bumi, Manusia Bakal Alami Kekurangan Pangan
Korlantas Polri Siapkan 17 Aplikasi untuk Tangani Kecelakaan Selama Libur Nataru
8 Kali Pemuncak Klasemen Liga Inggris di Natal Gagal Rebut Gelar Juara, Liverpool Paling Sering
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Wolverhampton vs Manchester United 27 Desember 2024, Segera Dimulai
Kaleidoskop Cirebon 2024: Viral Film Vina Cirebon, Jalan Panjang Keluarga Mencari Keadilan
Hasil Liga Inggris Chelsea vs Fulham: Comeback Fantastis di Stamford Bridge, The Blues Kalah Dramatis
Revitalisasi Produksi Garam di Indramayu, KKP Bakal Usul Anggaran Rp 500 Miliar