Liputan6.com, Jakarta - Meski pengusaha lokal sudah mampu memproduksi pakaian jadi dengan kualitas yang baik, namun masyarakat Indonesia rupanya masih senang membeli produk pakaian impor. Bahkan sebagian besar barang yang diimpor tersebut merupakan produk tiruan dengan kualitas yang lebih rendah atau KW.
"Kebanyakan yang diimpor itu barang KW, karena 80% masyarakat Indonesia masih suka produk KW," ujar Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat saat konferensi pers di Kantor API, Gedung Surveyour Indonesia, Jakarta, Senin (30/6/2014).
Dia menjelaskan, masih gemarnya orang Indonesia akan produk impor tersebut karena harga yang ditawarkan lebih murah jika dibandingkan dengan harga produk dalam negeri. "kami masih dihinggapi oleh kenaikan yang disebabkan oleh kenaikan energi (listrik), yang membuat harga pakaian jadi dalam negeri naik 15 persen-20 persen. Sedangkan produk impor kan tidak terkena kenaikan listrik," lanjutnya.
Menurut Ade, produk pakaian jadi impor hanya dilemahkan oleh nilai dolar terhadap nilai tukar mata uang asal produsen pakaian impor tersebut. Namun itu pun menimbulkan selisih yang relatif kecil dan tanpa diikuti oleh kenaikan biaya energi di negaranya.
"Sedangkan kenaikan kami 15 persen-20 persen. Jelas impor lebih kompetitif. Hitungan seperti itu harus didalami, hal ini buat impor lebih bergairah," kata dia.
Selain itu, Ade juga memperkirakan pakaian jadi yang masuk ke Indonesia secara ilegal juga terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini karena peluang yang besar dan pendapatan yang diterima importir dari produk-produk ilegal tersebut lebih besar 70 persen jika dibandingkan produk yang masuk secara legal.
"Ya namanya juga ilegal, kami bisa merasakan, tapi tidak bisa membuktikan. Saya bilang lebih dari 100 persen (peningkatan impor ilegal per tahun). Dia (importir) melihat peluang. Peluang banyak, tapi saya tidak mau melakukan. Kalau saya mencintai diri saya sendiri, udah saya lakukan dari dulu," tandasnya. (Dny/Gdn)
80% Masyarakat Indonesia Suka Produk Pakaian Tiruan
Ade juga memperkirakan pakaian jadi yang masuk ke Indonesia secara ilegal juga terus meningkat setiap tahunnya.
diperbarui 30 Jun 2014, 15:08 WIBDiterbitkan 30 Jun 2014, 15:08 WIB
Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang memberikan diskon untuk menarik pembeli, Jakarta, Kamis (26/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lupa Ayat Surah Pendek saat Sholat, Langsung Rukuk atau Ganti Surat Lain? Ini Kata UAH
Sosok Remaja 18 Tahun di Balik Kematian Misterius IRT di Sumba
Atasi Banjir di Dekat Bandara Soetta, Pemkot Tangerang Rakor Bersama Angkasa Pura
Tari Balean Dadas, Warisan Budaya Kental dengan Nilai Budaya dan Spiritual Kalimantan
Cek Harga Masuk dan Tarif Pengambilan Video di Taman Nasional Ujung Kulon
Teleskop Hubble Tangkap Momen Kelahiran Bintang-Bintang di Nebula Tarantula
Panduan Puasa Sya’ban Mulai Jumat 31 Januari 2025: Niat, Tata Cara dan Keutamaannya
Penyesalan Ibu Muda di Nagekeo, Lengah Sebentar Nyawa Anaknya Hilang
Bungkam Peringkat 13 Dunia Jepang, Timnas Futsal Indonesia Makin Layak Diperhitungkan
Link Live Streaming Liga Europa di SCTV dan Vidio: AS Roma vs Eintracht Frankfurt, Ajax vs Galatasaray
Leny Yoro Targetkan Manchester United Juara Liga Europa
Labuhan, Ritual Sakral Keraton Yogyakarta di Tiga Titik