Liputan6.com, Jakarta - Meski Indonesia memiliki pengusaha yang sukses dan bisa masuk dalam daftar orang kaya di dunia. Namun sayangnya orang-orang kaya tersebut sejak dulu tidak banyak mengalami perubahan.
"Dari daftar orang terkaya itu, banyak nama yang masuk dalam daftar pada 1990, tetapi muncul kembali pada 2014, evolusinya susah. Di Indonesia yang masuk daftar orang kaya banyak hanya itu-itu saja atau anak-anaknya," ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro saat seminar Hari Kependudukan Sedunia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2014).
Menurutnya, agar bisa memunculkan nama-nama baru yang bisa masuk ke dalam daftar orang kaya maka harus ada rangsangan kepada masyarakat untuk menjadi enterpreneur.
"D isini pengusaha Indonesia banyak yang nanggung. Kita hanya terpukau dengan jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang besar, tetapi tidak melihat berapa UKM yang naik kelas. Kebanyakan terpukau dengan data UKM tetapi tidak care dari UKM itu berapa yang bisa jd pengusaha besar," lanjutnya.
Selain itu, banyak pengusaha daerah yang malah terjun ke dunia politik sehingga membuat para pengusaha tersebut tidak fokus pada bisnisnya.
"Bukannya ke politik tidak baik tapi kita butuh lebih banyak pengusaha. Kalau mereka tertarik ke politik kita akan kekurangan pengusaha. Negara yang tidak punya banyak pengusaha maka tidak akan membuat negara jadi maju," katanya.
Dalam hal ini, Indonesia seharusnya mencontoh China di mana dengan jumlah penduduk yang besar, jumlah enterpreneur-nya juga besar dan kuat.
"China memiliki banyak enterpreneur yang kuat. Kelebihan Amerika Serikat sejak dulu karena ekonominya yang besar dan enterpreneur-nya luar biasa. Rusia bisa melawan Amerika dengan senjata tapi tidak dengan enterpreneur-nya. Yang bisa melawan Amerika dengan enterpreneur hanya China karena enterpreneur-nya besar dan ekonominya juga besar," tandasnya. (Dny/Gdn)
RI Masih Kekurangan Pengusaha Handal
Banyak pengusaha daerah yang malah terjun ke dunia politik sehingga membuat para pengusaha tersebut tidak fokus pada bisnisnya.
diperbarui 14 Jul 2014, 20:04 WIBDiterbitkan 14 Jul 2014, 20:04 WIB
"Prediksi kami ongkos produksi akan melambung" ujar Kurniawan Saprizal (42) pria asal Padang, salah satu pemilik UKM di kawasan PIK.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Teror Anjing Hutan di Tasikmalaya, Puluhan jadi Korban
Istri Sering Maksiat, Apakah Dosanya Ditanggung Suami di Akhirat? Begini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Kebakaran di Gedung ATR/BPN Padam, Petugas Tinggal Keluarkan Kepulan Asap
3 Striker yang Bisa Direkrut Manchester United di Musim Panas 2025: Demi Tambal Lini Depan
Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari
Kebakaran di Gedung ATR/BPN, 15 Unit Mobil Damkar Dikerahkan
Kuasa Hukum Hasto Respons Jawaban KPK di Praperadilan
Arti Mimpi Bayi: Tafsir Lengkap dan Maknanya
Gubernur Jateng Terpilih Ahmad Luthfi Inginkan Pelabuhan Rakyat yang Modern
Kolaborasi UNDP dan Masyarakat Diharapkan Bisa Wujudkan Solusi Inovasi Pembangunan Kota Berkelanjutan
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Jaga Asa ke Final Four Setelah Bungkam Jakarta Pertamina
Arti Mimpi Dirumah Banyak Orang: Tafsir dan Makna Mendalam