REI Berharap Menteri Perumahan dari Kalangan Profesional

REI berharap presiden mendatang bisa menempatkan Kemenpera di bawah koordinasi Kementerian Perekonomian.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Jul 2014, 21:43 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2014, 21:43 WIB
Pembangunan Perumahan
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) berharap presiden terpilih mendatang tetap mengutamakan sektor perumahan rakyat dan mempertahankan keberadaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI, Eddy Hussy mengatakan, harapan tersebut muncul mengingat masih banyak pekerjaan rumah dalam upaya menyediakan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Siapapun yang ditunjuk presiden memimpin Kemenpera di kabinet mendatang, REI tetap akan memberikan dukungan," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Meski demikian, Eddy menyatakan bahwa REI tetap tetap berharap yang menjabat sebagai menteri perumaha rakyat nantinya berasal dari kalangan profesional baik itu dari partai politik maupun non partai politik yang mengerti dan memahami industri perumahan nasional. Hal ini guna mempercepat dukungan dan realisasi peningkatan sektor perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Sosok Menpera ke depan, sebaiknya juga memiliki gagasan mengenai konsep perumaha rakyat yang memahami regulasi dan bisa memberikan arah jalan keluar terhadap hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan sektor perumahan," katanya.

Selain itu, Eddy juga berharap presiden mendatang bisa menempatkan Kemenpera di bawah koordinasi Kementerian Perekonomian. Hal tersebut karena selama ini industri properti nasional memberikan multiplier effect yang cukup tinggi terhadap perekonomian nasional.

"Bersama dengan menteri, kami bisa duduk bersama dengan seluruh stakeholder perumahan, REI, Perumnas, perbankan, perguruan tinggi dan lain-lain guna memetakan permasalahan perumahan rakyat di Indonesia, mencari solusi dan merencanakan program kerja bersama," tandas dia. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya