Defisit Transaksi Berjalan Diprediksi Membengkak, Rupiah Ciut

Nilai tukar rupiah tercatat melemah tipis pada perdagangan hari ini setelah ditimpa buruknya data ekonomi domestik

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 07 Agu 2014, 11:52 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 11:52 WIB
Ilustrasi Rupiah Turun
Ilustrasi Rupiah Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah tercatat melemah tipis pada perdagangan hari ini setelah ditimpa buruknya data ekonomi domestik dan menguatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menguatkan dolar.

Prediksi membengkaknya defisit transaksi berjalan yang dirilis pekan depan juga dianggap menjadi sentimen negatif pada pergerakan rupiah.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (7/8/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah meleset tipis sebesar 10 poin ke level 11.766 per dolar AS.

Bahkan data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah sempat terjun sempat melemah tajam ke level 11.775 per dolar AS pada perdagangan pukul 08:27 waktu Jakarta.

Meski sempat menunjukkan pelemahan signifikan di awal sesi, rupiah kembali berfluktuasi menguat sebelum akhirnya bergerak stagnan.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih belum menunjukkan pergerakan signifikan dan bergerak di kisaran 11.733-11.775 per dolar AS.

Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina menilai, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat menjadi salah satu sentimen negatif yang menahan pergerakan rupiah. Selain itu, kemungkinan membengkaknya defisit transaksi berjalan juga ikut melemahkan rupiah.

"Ekspektasi para ekonom, defisit transaksi berjalan akan semakin membesar, datanya pekan depan baru akan dirilis," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, cerahnya data ekonomi AS juga telah berhasil menguatkan dolar secara regional dan melemahkan mata uang yang diperdagangkan dengannya.

Meski begitu, situasi politik di Tanah Air dianggap masih akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah.

Untuk pasokan dan permintaan, masih akan terjadi tarik ulur dari para investor selama proses politik tersebut berlangsung. Asal sudah ada kepastian, itu dapat menjadi sentimen positif," ujar dia.

Pekan ini, Dian memprediksi rupiah belum akan bergerak terlalu jauh. "Rupiah masih akan bergerak di kisaran 11.600-11.800 per dolar AS," tandas dia. (Sis/Nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya