Pemerintah Masih Sembunyikan Pengacara yang akan Hadapi Newmont

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT membantah jika ada pertemuan antara manajemen Newmont hari ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Agu 2014, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 17:00 WIB
Gugatan Arbitrase Newmont
Arbitrase Newmont
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah sibuk menyeleksi pengacara yang bakal mendampingi Indonesia untuk maju melawan gugatan PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) di arbitrase internasional. Nama maupun kriteria calon pengacara pun masih ditutup rapat pemerintah sebelum proses beauty contest selesai. 
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT membantah jika ada pertemuan antara manajemen Newmont dengan dirinya hari ini.
 
Pasalnya CT nampak terburu-buru meninggalkan Rakor Detiknas Broadband di kantornya karena ingin menemui tamu penting. "Nggak ada janji pertemuan dengan Newmont. Tamunya bukan dia," ucap dia kepada wartawan, Kamis (7/8/2014).
 
Namun demikian di sela-sela berbincang kepada awak media, CT menerima telepon langsung dari Jaksa Agung. "Nih Jaksa Agung telepon," sambung dia singkat. 
 
Pemerintah seperti diketahui sedang menyusun strategi menghadapi gugatan arbitrase Newmont soal minerba. Saat ini, tahapannya tengah menyeleksi beberapa nama pengacara yang sudah masuk ke mejanya dan kriteria pengacara pendamping pemerintah.   
 
"Sudah ada list namanya, tapi tanya Pak Mahendra Siregar (Kepala BKPM) karena dia tim teknisnya, termasuk kriterianya. Saya nggak hafal kriterianya karena itu kan harus dari Jaksa Agung, Kehakiman, dan semuanya," terang dia. 
 
Jika sudah selesai penetapan nama dan kriteria pengacaranya, tim teknis wajib menyerahkan kepada Menko Perekonomian untuk segera diputuskan.
 
"Ini lagi diproses, kan ada beauty contest. Kalau sudah selesai, dilaporkan resmi ke saya dan saya yang akan memutuskan," cetus CT. 
 
Terkait kemungkinan menggunakan pengacara yang sama saat memenangkan arbitrase Newmont soal divestasi saham pada 2009, dia enggan memastikan. "Semua kita buka kemungkinan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya