Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat pada hari ini menggelar acara silaturahmi sekaligus perpisahan dengan pejabat dan staf di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelum secara resmi melepas jabatannya sebagai menteri pada Senin (20/10/2014) mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat mengenang masa awal ketika dia menjadi menteri perindustrian untuk periode 2009-2014. Dia mengatakan, pada tiga bulan pertama menjabat, harus mempelajari struktur dan hal-hal yang substansial dari perindustrian.
Beruntung, mantan ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini memiliki roadmap industri yang dibuat oleh Kadin untuk dijadikan sebagai pegangan. Roadmap tersebut dibuat oleh 100 investor, perusahaan swasta dan BUMN sehingga dianggap masih relevan.
"Ketika saya menjadi Menperin, tiga bulan pertama saya mempelajari struktur, maupun substansi dari perindustrian. Tapi saya sudah dibekali roadmap yang dibuat kadin di sektor industri. Jadi saya pilih mana yang bisa berjalan mana yang tidak," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2014)
Pada masa awal menjadi menteri, Hidayat juga harus membiasakan diri untuk koordinasi dengan kementerian lain yang tak jarang memilik perbedaan cara pandang dan kebijakan.
"Dibutuhkan waktu untuk approach, presentasi ke sana ke sini. Itu tahun pertama," katanya.
Pada tahun kedua, di saat dia mulai mengusai permasalahan di sektor industri, Hidayat meminta para pejabat eselon 1 di kementeriannya untuk membuat kontrak kinerja. Masing-masing direktur jenderal menandatangani kontrak di atas materai terkait program dan target yang ingin dicapai.
"Mereka masing-masing bertanggung jawab kepada saya dan saya bertanggung jawab kepada presiden," lanjutnya.
Kontrak program tersebut selanjutnya Hidayat gunakan untuk mengukur kinerja masing-masing direktorat jenderal. Cara ini ternyata diakui relatif berhasil mengenjot kinerja bawahannya. (Dny/Ndw)
"Bagi yang tidak berhasil, tentu harus ada alasannya. Misalnya ada KPI (key performance indicator) untuk membangun 20 pabrik gula di Indonesia, tapi ternyata baru dua yang berjalan. Itu semua persoalannya karena tidak mendapat kejelasan status tanah yang tdnya disiapkan oleh Kemenhut dan Perkebunan, tidak bisa dieksekusi tanahnya. Karena de facto tanahnya sudah beralih fungsi dan kewenangannya bergeser ke Bupati," jelasnya.
Usai melepaskan jabatannya sebagai menteri perindustrian, Hidayat menyatakan akan kembali ke dunia bisnis yang membesarkan namanya. Dia mengatakan ingin kembali ke bisnis properti dan membangun hotel di Bali.
"Pokoknya setelah ini saya kembali ke bisnis lagi jadi sah, kan kemarin selama 5 tahun tidak sah (karena menjabat menteri)," tandasnya. (Dny/Ndw)
Ini Kenangan MS Hidayat Saat Awal Menjabat Menperin
Menperin MS Hidayat pada hari ini menggelar acara silaturahmi sekaligus perpisahan dengan pejabat dan staf di Kemenperin.
diperbarui 16 Okt 2014, 17:40 WIBDiterbitkan 16 Okt 2014, 17:40 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Liga Champions: Bek Terlupakan Jadi Kartu Terakhir Arsenal pada Misi Krusial di Markas Sporting CP
Pelestarian Kebudayaan Dinilai Lebih Mudah dengan Memanfaatkan Teknologi
7 Tips Lolos Psikotes untuk Fresh Graduate, Begini Strategi dan Simulasinya
PPEPP Adalah Singkatan dari: Komponen Utama, Manfaat, dan Tantangan Implementasi
13 Tahun Aturan Upah Minimum Berubah Terus, Apindo: Kami Kecewa!
FPCI Kembali Gelar CIFP 2024, 7.500 Orang Sudah Mendaftar
Bacaan Dzikir Nabi Yunus AS saat Berada di Perut Paus, Dikisahkan Ustadz Adi Hidayat
Meiska Masuk Nominasi IMA Awards 2024, Siap Hadirkan Kejutan di 2025
Risk and Governance Summit 2024, OJK Dorong Penguatan Governansi Sektor Keuangan Menuju Indonesia Emas
Indonesia Masters 2025 Digelar Januari, Ini Daftar Harga Tiketnya
Desa Tawangargo Jadi Model Masa Depan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
5 Arti Mimpi Bertemu Mantan Suami Menurut Islam, Ini Mitos dan Faktanya