Komentar Pedagang soal Blusukan 3 Menteri di Pagi Buta

Pukul 00.15 WIB, Pasar Induk Jakarta Timur menunjukan aktivitas biasa di mana proses jual beli dan bongkar muat sedang berlangsung.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Nov 2014, 15:25 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2014, 15:25 WIB
Tiga Menteri Blusukan ke Pasar Induk Kramat Jati
(Fotografer: Achmad Dwi Afriyadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pukul 00.15 WIB, Pasar Induk Jakarta Timur menunjukan aktivitas biasa di mana proses jual beli dan bongkar muat sedang berlangsung.

Sedang fokus terhadap pekerjaannya, tiba-tiba para pedagang dan pekerja keheranan. Pasalnya barisan mobil mewah memasuki kawasan Pasar Induk. Ternyata penumpang mobil tersebut jajaran menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terdiri dari Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Koperasi dan Usahaa Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) AA Gede Puspayoga.

Baru turun dari mobil, ketiga menteri yang sudah ditunggu oleh puluhan awak media ini langsung blusukan ke kompleks Pasar Induk. Mulai dari mengitari para pedagang sayur hingga pedagang buah. Kondisi yang tenang seketika menjadi riuh karena mendapat tamu kehormatan.

Jamirin (50) salah satu pedagang di sana tak mau kalah dengan rekan-rekannya ikut berdesak-desakan ingin melihat para menteri ini dari dekat. Dia mengaku, tak menyangka pasar bakal didatangi oleh menteri sepagi itu.

"Saya kaget, itu siapa kok ramai-ramai," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (1/11/2014).

Sontak, kedatangan para menteri ini mendapat respons baik, tak terkecuali Jamirin. Kedatangan para menteri ke pasar menunjukan bentuk kepedulian terhadap mereka.

Dengan kedatangannya, dia berharap perekonomian di tanah air membaik. Dia meminta agar para menteri menjaga kestabilan harga pangan sehingga harga tidak menjadi terlalu tinggi membuat pedagang dan pekerja di pasar merugi.

"Pengennya makmur, saya orang kecil kepengin itu, pokoknya harga-harga stabil. Enak sama enak. Sekarang harga naik turun, kalau agak kurang naik. Tapi ini lagi turun. Biasa mangga Rp 10 ribu per kilogram (kg), sekarang Rp 8.000 per kg, Rp 9.000 per kg," ujarnya.

Menurut dia, dengan stabilnya harga pangan membuat masyarakat hidup nyaman. Dirinya pun menggantungkan harapan besar terhadap para menteri ini. Namun, ditanya siapa nama-nama mereka Jamirin mengaku tak tahu.

"Belum tahu aku malahan," tandasnya. (Amd/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya