Baru Dilantik, Kepala BKPM Bakal Gelar Rakor dengan Dua Menko

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) resmi memiliki pemimpin yaitu Franky Sibarani. Orang kedua dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang masuk dalam Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi) setelah Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan.

Rencananya, Franky akan mengagendakan rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, besok (28/11/2014).

"Besok kita akan paparkan soal kendala izin investasi dengan Tim BKPM, lalu sorenya ada koordinasi bersama dua Menko, yakni Perekonomian dan Maritim untuk membahas bagaimana mewujudkan izin satu pintu," ucap dia di kantornya, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Lebih jauh Franky mengatakan, proses perizinan merupakan pekerjaan rumah berat yang harus dibenahi sesuai arahan Presiden, yaitu cepat, transparan, sederhana dan terintegrasi," paparnya.

Diakui Franky, pekerjaan ini tidaklah mudah. Butuh kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia. "Presiden saja blusukan pertamanya ke BKPM, jadi ini komitmen besar demi membenahi daya saing dan investasi kita," tegas dia.

Dirinya mencontohkan, izin investasi industri padat karya dan manufaktur berbeda. Sehingga ini perlu disinergikan dengan sistem BKPM dan izin di setiap kementerian. Karena izin ada tiga, yaitu izin prinsip, konstruksi dan operasional.

"Izin prinsip memang BKPM, tapi izin konstruksi ada di daerah dan kementerian, makanya kita harus bekerja lintas sektoral. Menyederhanakan izin, tapi saya belum bisa menyebut teknisnya termasuk target investasi tahun depan," terang Franky.

Rekomendasi MS Hidayat

Mantan Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengaku telah merekomendasikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. Pria ini dinilai layak mengisi kursi kepemimpinan lembaga tersebut dan membenahi izin investasi di Tanah Air.

"Saya ikut merekomen, sebab waktu saya menjadi Menperin, dia supporter. Dia menuliskan buku mengenai perindustrian bersama Pak Sekjen Kemenperin," kata Hidayat.

Menurutnya, Franky sangat fasih di sektor industri dan investasi. Hidayat berharap Franky itu mampu bernegosiasi dengan para pelaku usaha, pemerintah dan para pemangku kepentingan lain.

"Pokoknya dia right man in the right place. Semua aturan investasi, dia tahu dan mempraktikkannya. Orangnya juga kritis dan biasa mengkritisi," pungkas dia. (Fik/Ndw)