Ketua Kadin Sebut Bangun Mobil Nasional Tak Mudah

Ketua Kadin, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pengembangan mobil nasional membutuhkan komitmen dan kemampuan teknologi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Feb 2015, 15:38 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2015, 15:38 WIB
Catatan Awal Tahun Kadin
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto memberikan keterangan tentang catatan awal tahun dan perkiraan ekonomi 2015 di Menara Kadin Jakarta, Kamis (22/1). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional (mobnas) mendapat sindiran dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto. Menurut Suryo, pengembangan dan produksi mobil nasional membutuhkan waktu dan proses panjang.

"Bangun mobnas tidak semudah itu, karena butuh komitmen, modal besar dan kemampuan teknologi. Makan waktu yang lama, bukan maaf ya cuma ngumpulin beberapa anak muda bangun suatu mobil, lalu dinamakan mobnas. Tidak begitu," tegas Suryo di JCC, Senayan, Kamis (12/2/2015).

Pengembangan dan produksi mobnas, kata dia lebih dari itu. Lanjutnya, komitmen pemerintah dan pihak swasta sangat dibutuhkan untuk membangun keberanian untuk merugi.

Saat datang peluang kerjasama antara Proton Holdings Berhad dan PT Adiperkasa Cipta Lestari, komitmen tersebut harus diterima dengan tangan terbuka. Pasalnya, kata Suryo, Malaysia merupakan negara paling berhasil mengembangkan mobil nasional di antara negara ASEAN lain.

"Kita harus berpikir objektif, dan terbuka, jadi tidak perlu saling mencurigai, diributin, karena masalah sentimen Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Mereka cuma ingin masuk ke pasar otomotif  Indonesia yang 90 persen dikuasai Jepang. Lebih baik mendukung satu sama lain dan membantu mereka untuk mendapatkan 10-20 persen pasar otomotif di Tanah Air," tukas dia. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya