Marwan Jafar Gandeng Mahasiswa Bangun Desa Tertinggal

Program KKN sebagai bentuk pengabdian civitas akademik kepada masyarakat diharapkan bisa membentuk desa mandiri.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Mar 2015, 20:42 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2015, 20:42 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Marwan Jafar hadir pada Rakernas BEM Ke-3 di UIN Raden Fatah Palembang.

Liputan6.com, Palembang - Setelah resmi menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi RI, Marwan Jafar langsung mendata kawasan desa tertinggal. Diketahui, sebanyak 74.053 desa tertinggal yang perlu digarap untuk peningkatan pengembangan pembangunan desa. Oleh karena itu, ia pun mengajak para mahasiswa di seluruh Indonesia ikut serta dalam memajukan pembangunan desa tertinggal.

"Mahasiswa dalam turut berperan serta dalam pembangunan desa tertinggal melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Karena, ada sebanyak 74.053 desa tertinggal di Indonesia," ucapnya saat menyampaikan kata sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III Badan Eksekutive Mahasiswa (BEM) Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Senin (2/3/2015).

Dalam menggandeng mahasiswa untuk pemberdayaan masyarakat di desa tertinggal, pihaknya telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan mahasiswa. Karena menurut pandangannya, mahasiswa sekarang kurang mempunyai jiwa kebersamaan yang bisa melunturkan kesatuan dan persatuan bangsa.

"Sekarang ini banyak perubahan, mahasiswa juga sudah kehilangan intelektualnya. Apalagi gerakan mahasiswa sudah terpecah belah dan mempunyai kepentingan masing-masing," paparnya.

Marwan melanjutkan, perguruan tinggi mempunyai peran besar dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa. "Selama ini program KKN yang dilakukan perguruan tinggi, banyak mempunyai dampak positif terhadap masyarakat desa," ujarnya.

Program KKN sebagai bentuk pengabdian civitas akademik kepada masyarakat diharapkan bisa membentuk desa mandiri. "Dengan berbagai bidang ilmu yang dimiliki, civitas akademik bisa menggali potensi desa untuk dikembangkan. Sehingga, harapan pemerintah untuk membentuk desa-desa mandiri akan semakin mendekati kenyataan," lanjut Marwan.

Ada banyak kriteria untuk mewujudkan desa mandiri. Antara lain dari sisi capacity building, infrastruktur, dan SDM. Tapi, lanjut Marwan, menuju desa mandiri sebenarnya bukanlah perkara mudah. Namun hal itu bisa diwujudkan dengan perencanaan yang komperhensif dan melibatkan ahli di berbagai bidang. (Ajeng Resti/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya