Pemerintah Bakal Ganti Tabung Elpiji dengan Pipa Gas

Penyaluran elpiji yang dibungkus tabung akan diubah menggunakan pipa. Kenapa?

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Mar 2015, 19:27 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2015, 19:27 WIB
Elpiji 12 Kg
Seorang pekerja tengah membereskan tabung gas elpiji 12 kg di salah satu toko di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (13/8/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan penyaluran gas elpiji yang dibungkus tabung akan diubah menggunakan pipa. Apa alasannya?

Menurut Sudirman, langkah itu diambil agar lebih efektif dan efisien.  "Nanti itu ke depannya elpiji tidak lagi digotong-gotong. Melainkan melalui pipa gas rumah tangga," katanya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Untuk merealisasikan rencana tersebut, lanjut dia, tidak bisa dilakukan dengan cepat. Namun, pihaknya akan mengebut pembangunan infratruktur gas dan menata pasokan dan aturan mainnya.

"Tentu saja memerlukan waktu. Pemerintah sedang mengebut supaya ini menjadi tren baru dari mulai pipa transmisinya sampai ke gas rumah tangga," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada pembangunan infrastruktur gas di beberapa wilayah seperti di Semarang Jawa Tengah dan rumah susun.

"Pembangunannya lama dan butuh waktu. Tapi di beberapa titik sudah siap diresmikan seperti di Semarang, kemudian di Jabodetabek sudah ada yang beroperasi, rumah susun juga ada," pungkasnya.

Sudirman juga menargetkan infrastruktur gas di Tanah Air akan terkoneksi dalam waktu lima tahun ke depan. Dia menuturkan, energi gas perlu dikembangkan untuk masa depan. Pasalnya, banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan gas.

"Jadi gas ini adalah masa depan kita yang harus dikerjakan secara serius. Karena gas alam ini jauh lebih bersih dan lebih ramah dari bahan bakar minyak (BBM)," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya