RI Lanjutkan Perjanjian Dagang dengan Korea Selatan

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan juga sedang meninjau ulang kerjasama bilateral Indonesia dan Jepang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Mar 2015, 20:12 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 20:12 WIB
Jokowi dan Menlu Korsel Adakan Pertemuan Tertutup
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung Se menyambangi Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, (9/10/14).(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melanjutkan perjanjian kerjasama Comprehensive Economic Partnership (CEPA) dengan Korea Selatan. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, keputusan itu diambil setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke negeri gingseng tersebut.

"Pak Presiden waktu di Korea sepakat supaya dilanjutkan, kami harus mempersiapkan semuanya untuk perundingan itu sendiri," kata dia, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Rachmat mengatakan, permbicaraan untuk melanjutan kerjasama tersebut diusahakan pada tahun ini. Lebih rinci, bakal terjadi sekitar bulan Juni sampai Juli 2015. "Sekarang masuk hitungannya bulan 4, paling tidak bulan ke 6 sampai 7 harus berjalan," ujarnya.

Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan segala strategi guna menghadapi perdagangan bebas dua negara. Harapannya, Indonesia tidak hanya menjadi pasar produk Korea Selatan.

"Perdagangan bebas tidak bisa dihindari,  bagaimana supaya harus ada untungnya. Jangan dilihat Indonesia sebagai pasar. Bagaimana kita mengisi pasar mereka," tutur dia.

Sebelumnya,  Kementerian Perdagangan juga sedang meninjau ulang kerjasama bilateral Indonesia dan Jepang yang dijalin dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA). Kementerian Perdagangan akan membentuk tim untuk mengkaji kerja sama tersebut.

Rachmat menargetkan, setelah tim tersebut terbentuk, peninjauan ulang ini dapat segera dilakukan pada tahun ini. Hal tersebut juga lantaran Kementerian Ekonomi Jepang atau Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) telah memberikan persetujuan agar peninjauan ulang ini dilakukan.

"Iya sudah beri sinyal, mau dia dilanjutkan. kita ingin secepatnya. Tahun ini lah, tinggal kita follow up kan," lanjutnya.

Nantinya, tidak hanya sektor elektronik dan otomotif saja yang akan ditinjau ulang. Beberapa sektor lain dalam perjanjian tersebut juga akan direview. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya