Ikan Arwana Bakal Jadi Media Diplomasi Jokowi dengan Obama

Indonesia akan menyelenggarakan World Ornamental fish Conference and Exhibition pada tahun 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Mar 2015, 15:15 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 15:15 WIB
6 Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia
Ikan Arwana merupakan salah satu ikan purba yang belum punah. Diperkirakan telah hidup sejak 220 juta tahun yang lalu. Arwana masih banyak ditemukan di Pulau Kalimantan. (AFP Photo/Adek Berry)

Liputan6.com, Jakarta - Ikan hias menjadi salah satu komoditas andalan yang masih memerlukan upaya pengembangan yang lebih intensif di Indonesia. Selain memiliki pasar yang cukup besar di dunia, potensi sumber daya ikan hias di Indonesia juga melimpah.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Saut P. Hutagalung menjelaskan, Indonesia sebagai negara tropis memiliki berbagai macam jenis ikan hias. Keragaman tersebut bisa menjadi potensi untuk bisa menguasai pasar internasional.

"Ikan hias punya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, dan jika dikembangkan Indonesia berpotensi merajai pasar ikan hias dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/3/2015).

Saut menuturkan, pada Rapat Koordinasi (rakor) Teknis Pengembangan Usaha Ikan Hias yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Ruang Rapat Utama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, pemerintah telah menyepakati beberapa hal, salah satunya yaitu semua pihak sepakat untuk meningkatkan kegiatan pembudidayaan, produksi dan pemanfaatan ikan hias Indonesia untuk konsumsi di dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri.

"Untuk mencapai sasaran tersebut, akan diprioritaskan pada jenis-jenis ikan hias hasil budidaya. Upaya-upaya untuk pemanfaatan ikan hias di dalam negeri diantaranya melalui penempatan akuarium ikan hias air tawar di sarana umum seperti bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, terminal bis, lobi hotel dan di kantor pemerintahan, BUMN, sekolah, kampus perguruan tinggi, dan sarana pelayanan umum strategis lainnya," jelasnya.

Sedangkan untuk meningkatkan ekspor ikan hias air tawar khususnya Arwana, segera diupayakan untuk mengeluarkan ikan Arwana Super Red dan Arwana Jardini dari daftar Appendiks Cites, dibantu oleh perwakilan Indonesia di Jenewa, sehingga management authority dapat segera dilimpahkan ke KKP.



"Dalam rangka poros maritim, upaya-upaya penangkaran atau budidaya, akuarium dan sarana hiburan perikanan akan ditingkatkan termasuk revitaliasi dan rehabilitasi aquarium ikan hias di tempat-tempat hiburan seperti Seaworld, Taman Aquarium Air tawar TMII, Kebun Binatang, Taman Safari, dan lain-lain," katanya.

Selain itu, untuk semakin memperkenalkan ikan hias di mata dunia, Indonesia juga akan menyelenggarakan World Ornamental fish Conference and Exhibition pada tahun 2017. Informasi awal mengenai perhelatan ini akan disebarluaskan di dalam dan luar negeri termasuk perwakilan Indonesia di luar negeri (KBRI, KJRI, ITPC) dan akan diusulkan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman untuk dibahas pada rapat Kabinet Kerja.

"Ikan hias asli Indonesia seperti Arwana juga akan dijadikan sarana diplomasi oleh Presiden RI, dalam rangka kunjungan Presiden RI ke Amerika, Menko Maritim akan menyerahkan ikan hias Arwana dari Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden AS Barrack Obama untuk Kebun Binatang di Washington DC," tandas Saut. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya