Dorong Sektor Maritim, Indroyono Soesilo Minta masukan Kadin

Dalam aturan yang baru, ada 30 negara yang warganya memperoleh fasilitas bebas visa untuk kunjungan singkat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Apr 2015, 14:07 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2015, 14:07 WIB
Indroyono Soesilo
Indroyono Soesilo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sosialisasikan program-program kerja di sektor maritim kepada para pengusaha nasional, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mendatangi kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Menggunakan kesempatan tersebut, Kadin Indonesia juga memberikan masukan untuk mendorong berkembangnya sektor tersebut.

Indroyono menjelaskan, pemerintah telah membuat beberapa program guna mendorong sektor kemaritiman. Ia mencontohkan di subsektor pariwisata, pemerintah telah membebaskan visa untuk beberapa negara. Selain itu kementerian juga mendorong dibentuknya kawasan ekonomi khusus. "Untuk kunjungan wisatawan kami targetkan mencapai 10 juta turis untuk tahun ini. Kami proyeksikan target tersebut bisa ditembus," kata dia di Jakarta, Senin (6/4/2015).

Indroyono melanjutkan, beberapa langkah yang dilakukan oleh pemerintah memang menimbulkan pro dan kontra. Ia menuturkan, langkah pembebasan visa ke 30 negara tersebut menimbulkan perdebatan panjang. Namun, hal tersebut ternyata bisa diselesaikan dengan baik. "Waktu kami memberikan izin ini, kami debat. Kalau ada aspek keamanan pengawasan ya diperketat turisnya jangan dilarang masuk," ujarnya.

Selama ini kebijakan bebas visa ke Indonesia baru diberikan kepada 15 negara yaitu: Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Hong Kong Special Administration Region (Hong Kong SAR), Makau Special Administration Region (Makau SAR), Cile, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Dalam aturan yang baru, ada 30 negara yang warganya memperoleh fasilitas bebas visa untuk kunjungan singkat itu adalah: RRT, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru (New Zealand), Meksiko, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman dan Afrika Selatan.

Indroyono melanjutkan, peluang pariwisata di Indonesia selama ini cukup menggiurkan, sayangnya belum terlalu tergarap dengan baik. Untuk China saja menghasilkan 100 juta wisatawan namun Indonesia hanya kebagian 800 ribu wisatawan.

Dia mengatakan  peluang bisnis untuk pariwisata pun baik karena trennya terus meningkat. Dalam pertemuan itu, Indroyono meminta masukan pengusaha untuk mendorong sektor kemaritiman. "Segala macam, dari Kadin apa sih yang perlu didorong? Pemerintah bisa promosi," tandasnya. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya