Datangi Menko Ekonomi, Indroyono Soesilo Bahas Infrastruktur

Beberapa menteri ekonomi kabinet kerja akan membahas tentang Landscaping lalu dilanjutkan rapat koordinasi KPPIP.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Des 2014, 11:42 WIB
Diterbitkan 19 Des 2014, 11:42 WIB
 Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo. (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mendatangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pagi ini. Dalam kunjungan kali ini, Indroyono akan berdiskusi mengenai rencana pembangunan infrastruktur.

"Kami akan membahas mengenai percepatan infrastruktur," kata Indroyono, di Jakarta, Jumat (19/12/2014). Namun memang mantan pejabat di FAO ini belum menjelaskan secara detil infrastruktur yang dimaksud. "Nanti lihat saja setelah rapat, belum mulai ini," lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, tampak pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrianof Chaniago dan Menteri Keuangangan Bambang Brodjonegoro. Andrianof mengatakan, pertemuan ini membahas prioritas infrastruktur pemerintah. "Rapat ini membahas infrastruktur prioritas," terangnya.

Berdasarkan agenda yang diterima Liputan6.com, beberapa menteri ekonomi kabinet kerja akan membahas tentang Landscaping lalu dilanjutkan rapat koordinasi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Untuk diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas merinci secara detail pembangunan infrastuktur untuk mendukung tol laut selama lima tahun ke depan. Tol laut ini untuk mewujudkan poros maritim dunia. Kebutuhan investasi dari proyek tersebut mencapai hampir Rp 700 triliun.

Proyek-proyek yang akan dibangun antara lain, pertama, pembangunan dan pengembangan 24 pelabuhan strategis termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer serta lahannya. Nilai investasi program ini sebesar Rp 243,69 triliun.

Adapun 24 pelabuhan itu, yakni Pelabuhan Banda Aceh, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Padang, Pangkal Pinang, Pelabuhan Panjang.

Ada pula, Pelabuhan Tanjung Priok, Cilacap, Tanjung Perak, Lombok, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Maloy, Makassar, Bitung, Halmahera, Ambon, Sorong, Merauke dan Jayapura.

Proyek kedua, short sea shipping seperti pengadaan kapal, pelabuhan sumur, Bojanegara, Kenal, Pacitan dan Cirebon dengan kebutuhan anggaran Rp 7,50 triliun. Proyek ketiga, fasilitas kargo umum dan bulk sebagai rencana induk pelabuhan nasional. Anggaran yang diperlukan sebesar Rp 40,61 triliun.

Proyek keempat, pengembangan pelabuhan non komersial sebanyak 1.481 pelabuhan dengan total nilai investasi Rp 198,10 triliun. Proyek kelima, pengembangan pelabuhan komersial lainnya sebanyak 83 pelabuhan senilai Rp 41,50 triliun.

Proyek keenam, transportasi multimoda untuk mencapai pelabuhan dengan membangun akses jalan, kereta pelabuhan, kereta pesisir senilai Rp 50 triliun. Proyek ketujuh, revitalisasi industri galangan kapal. Ada 12 galangan kapal secara menyeluruh dengan investasi sebesar Rp 10,80 triliun.

Proyek kedelapan, pengadaan kapal untuk lima tahun ke depan seperti kapal kontainer, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker dan kapal rakyat. Kebutuhan anggarannya mencapai Rp 101,74 triliun. Serta pengadaan kapal patroli dari kelas IA sampai dengan kelas V senilai Rp 6,04 triliun sebagai proyek kesembilan. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya