Liputan6.com, Jakarta - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meminta supaya Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang tengah berlangsung harus menjadi wadah para pemimpin negara untuk mewujudkan kesejahteraan dari pengelolaan laut. Konferensi Asia Afrika harus menjadi momen untuk mempererat kerja sama pemimpin negara dalam mempercepat perlindungan dan kesejahteraan nelayan skala kecil dan tradisional.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KNTI, Riza Damanik mengatakan, praktik perbudakan mesti dihentikan begitu juga dengan pencurian. Dalam hal ini, dia bilang praktik tersebut mesti menjadi musuh bersama negara negara di Asia Afrika.
"Harus diletakan sebagai musuh bersama dengan menerapkan prinsip extra territorial obligation (ETO) dimana negara asal pelaku pencuri ikan harus juga berperan aktif memberikan hukuman kepada pelaku pencuri ikan sesuai UU berlaku di negara maupun internasional," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Pihaknya menegaskan, langkah tersebut untuk mewujudkan keadilan di semua negara. "Ini demi tegaknya keadilan global," ujar dia.
Indonesia sendiri memiliki kontribusi yang besar dalam membalikan ketidakadilan tata kelola laut. Hal tersebut ditandai dengan lahirnya Bandung Spirit yang lahir dari KAA 60 tahun lalu.
Pihaknya menerangkan, klaim kedaulatan Indonesia terhadap perairan di antara pulau-pulau melalui Deklarasi Juanda 1957 mendapat perlawanan dari banyak negara. Terutama, dari negara yang menguasai armada dan teknologi pada masa itu.
Kemudian, pada 1982 Konsepsi Negara Kepulauan diakomodir ke dalam perubahan Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS 1982.
Dengan usaha keras dan Bandung Spirit akhirnya, Indonesia mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia berdaulat atas laut.
"Hasilnya masih terasa hingga hari ini bagi Indonesia dan warga dunia. Jika sebelum 1982 sekitar 70 persen sumber daya ikan dikuasai oleh negara-negara utara, karena memiliki modal dan armada yang besar. Berangsur setelah 1982 hingga kini penguasaan sekitar 80 persen kekayaan sumber daya ikan bergeser ke selatan termasuk Indonesia," tandas Riza. (Amd/Gdn)
KAA Harus Jadi Wadah Wujudkan Kedaulatan Laut
Pada 1982 Konsepsi Negara Kepulauan diakomodir ke dalam perubahan Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS 1982
diperbarui 21 Apr 2015, 08:36 WIBDiterbitkan 21 Apr 2015, 08:36 WIB
Menjelang peringatan Hari Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 24 April 2015 nanti di Jakarta dan di Bandung berbagai ornamen himbauan pemberitahuan di dinding - dinding jalan sudah terpasang, Jakarta, Senin (30/3/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Said Abdullah Tegaskan Siap Mendukung APBN 2025 untuk Kesejahteraan Rakyat
Cegah Kecelakaan, Pentingnya Pengelolaan Moda Transportasi di Musim Libur Nataru
Fungsi Statif Laboratorium, Jenis-Jenis, Komponen, dan Cara Menggunakan yang Benar
10 Makanan Khas Suku Bugis yang Bikin Ketagihan, Nikmati Sensasi Rasa dari Timur Indonesia
Dengan Cara Ini Ibadah Tidak Terasa Berat, Bahkan jadi Kebutuhan Kata UAH
Fungsi Dongkrak dan Cara Penggunaannya yang Tepat, Perlu Diketahui
Marcella Zalianty hingga Aghniny Haque Menggali Peran Tokoh Pergerakan dalam Pentas Karena Aku Perempuan pada Hari Ibu
Donald Trump Ancam Ambil Alih Kendali Terusan Panama, Ini Fakta di Baliknya
Fungsi Obat Furosemide, Lengkap Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Satpol PP Jakarta Kerahkan 3.677 Personel Amankan Misa Natal di 674 Gereja
Fungsi Distributor: Peran Penting dalam Rantai Pasokan
Fungsi Obat Flucadex, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping