Buat Rumah Tangga, Aman Pipa Gas atau Tabung Elpiji?

Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya menambahkan, tekanan gas pipa lebih rendah ketimbang tekanan tabung Elpiji.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Apr 2015, 07:38 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2015, 07:38 WIB
Elpiji 12 Kg
Seorang pekerja tengah membereskan tabung gas elpiji 12 kg di salah satu toko di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (13/8/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana menghilangkan tabung Elpiji dan menggantikan dengan gas pipa sebagai bahan bakar rumah tangga. Selama ini banyak terdengar kejadian ledakan yang berasal dari tabung Elpiji terutama yang berukuran 3 kilogram (kg). Lalu bagaimana dengan menggunakan gas pipa, apakah lebih aman?

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, penggunaan gas pipa memiliki banyak keuanggulan. Selain bersih, energi tersebut juga lebih murah jika dibandingkan dengan tabung Elpiji dan minyak tanah. Soal risiko, gas pipa lebih kecil ketimbang tabung Elpiji.

"Secara bertahap di kota kami akan ganti dengan gas alam. Jangan takut, risiko kecelakan seperti Elpiji lebih kecil. Semakin kecil risikonya," ungkapnya seperti ditulis Minggu (26/4/2015).

Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya menambahkan, tekanan gas pipa lebih rendah ketimbang tekanan tabung Elpiji. Dengan begitu, gas pipa jauh lebih aman untuk digunakan dalam rumah tangga.

Untuk itu, Pertagas akan terus melakukan sosialisasi untuk meyakinkan masyarakat jika risiko penggunaan gas pipa rendah. "Dari sisi tekanan, untuk pipa gas hanya seperseratus dari tekanan ban mobil 2 bar. Jadi gas rumah tangga 0,02, dibanding Elpiji yang 8 bar hingga 10 bar. Dari fakta tersebut bisa disimpulkan gas pipa jauh lebih aman kalau kita benar memakainya," jelasnya.

Sebelumnya, Sudirman menjelaskan bahwa pemerintah bakal mengganti energi rumah tangga dari yang semula menggunakan tabung Elpiji dengan gas pipa. Namun memang, rencana tersebut tak akan dilakukan dalam waktu dekat ini alias merupakan rencana jangka panjang.

"Jadi ini sual ketahanan energi jangka panjang. Untuk perkotaan akan ada jaringan gas pipa. Tabung Elpiji tidak akan dihapus tapi dikontrol hanya untuk area tertentu saja," tuturnya. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya