Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan membeberkan kondisi Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebelum dilakukan pengembangan.
Bandara ini telah lama tak mampu menampung hilir mudik penumpang karena kapasitas tak berbanding dengan jumlah penumpang.
"Saat ini tidak normal kapasitas 1,3 juta penumpang, sekarang melayani 3,7 juta penumpang setiap tahun," kata dia di Banjarmasin, Senin (18/5/2015).
Jonan pun mengapresiasi langkah PT Angkasa Pura I (AP I) yang mengembangkan bandara menjadi lebih baik, secara kapasitas penumpang maupun fasilitas.
Meski pengembangan Bandara Syamsudin Noor sempat tertunda karena beberapa persoalan.
"Persetujuan diberikan tahun 2012 karena satu lain hal tertunda. Hari ini kita akan mulai pembangunan bandara atau terminal bagi Kota Banjarmasin," kata dia.
Dia mengungkapkan dengan pengembangan ini maka kapasitas bandara bertambah menjadi 10 juta penumpang setahun. Dengan begitu, akan memberikan kenyamanan pada penumpang.
"Terminal seluas 20 kali dari terminal yang ada saat ini. Kapasitas 10 juta untuk setahun, sekitar hampir 8 kali kapasitas normal," lanjut dia.
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan pengembangan bandara memang diperlukan mengingat semakin banyaknya orang yang melewati Banjarmasin.
"Perbaikan sektor perhubungan untuk kebutuhan di Kalimantan Selatan seiring perkembangannya yang semakin besar," jelas dia.
Pihaknya berharap, bandara yang bakal rampung pada tahun 2017 dapat mendorong perekonomian daerah. "Kita semua berharap kemegahan ini nantinya memberikan rasa aman dan nyaman pengguna jasa penerbangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi," tandas dia. (Amd/Nrm)
Advertisement