Begini Fasilitas dan Desain Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Peletakan batu pertama (groundbreaking) bandara ini diresmikan langsung Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, pada Senin (18/5/2015).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Mei 2015, 11:31 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2015, 11:31 WIB
Tengok Keunikan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin
Peletakan batu pertama (groundbreaking) bandara ini diresmikan langsung Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, pada Senin (18/5/2015).

Liputan6.com, Banjarmasin - PT Angkasa Pura I (persero) memulai pengembangan Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Peletakan batu pertama (groundbreaking) pengembangan bandara ini diresmikan langsung Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, pada Senin (18/5/2015).

Anggaran yang dihabiskan untuk mengembangkan bandara ini mencapai Rp 2,3 triliun. Lantas dengan dana sebesar itu, fasilitas dan keunikan apa yang disediakan dari bandara ini usai pengembangannya?.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo menuturkan bandara tersebut nantinya dilengkapi peralatan berstandar internasional.

"Seperti 5 aviobridge yang dapat dikembangkan menjadi 11 unit di fase ultimate, 40 konter check-in, 4 baggage conveyor, serta area parkir seluas 36.450 meter persegi  yang mampu menampung 1.164 unit kendaraan. Dalam masterplan, paket pembangunan terdiri dari pekerjaan gedung terminal dan pekerjaan non terminal yang diperkirakan akan selesai di tahun 2017," kata Tommy di Banjarbaru.

Tak hanya canggih. Bandara ini memiliki keunikan. Sebab Bandara Syamsudin Noor dibangun dengan memadukan desain kearifan lokal. Ciri khas pasar terapung Sungai Barito diangkat dengan mengaplikasikan bentuk perahu jukung pada atap utama terminal.

"Garis tegas menyerupai intan permata tampil pada seluruh unsur bangunan, memberikan imaji kemewahan dan kekayaan bumi Kalimantan Selatan," tambah dia.

Nantinya, dengan pengembangan tersebut bandara ini akan menampung 10 juta penumpang. Meningkat berlipat-lipat dari kapasitas sebelumnya 1,3 juta penumpang per tahun.

“Dengan demikian, permasalahan lack of capacity di bandara ini akan teratasi. Selain itu, peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan di bandara ini tentu akan memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, dan pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya,” tandas dia.(Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya