Liputan6.com, New York - Awal tahun ini, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komputer, IBM mengguncang pasar tenaga kerja global dengan isu pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang diprediksi menimpa sekitar 111.800 karyawan.
Sementara dengan rencana PHK hampir 12 ribu karyawan itu, IBM maka dipastikan akan mengungguli rekornya sendiri yang dituai 23 tahun silam.
Isu PHK 120 ribu karyawan itu boleh jadi telah ditepis pihak IBM yang mengatakan gagasan itu tak berdasar. Tapi kondisi itu tak akan mengubah sejarah di mana IBM pernah melakukan PHK massal pada Juli 1993.
Advertisement
Kala itu 60 ribu karyawan IBM kehilangan pekerjaannya saat perusahaan mengeksekusi rencana PHK massalnya. Langkah IBM itu juga menjadi aksi PHK terbesar sepanjang sejarah dunia.
Apa penyebab IBM mengambil langkah besar tersebut? Berikut ulasan mengenai salah satu aksi PHK perusahaan terbesar di dunia seperti dilansir dari Washington Post, Sky News, New York Times, dan sejumlah sumber lain, Selasa (30/6/2015):
Juli 1993, 60 ribu karyawan jadi pengangguran
Juli 1993, 60 ribu karyawan jadi pengangguran
Pada Juli 1993, di bawah kepemimpinan mantan CEO IBM Lou Gerstner, IBM membuat 60 ribu karyawannya kehilangan pekerjaan. Aksi PHK massal itu menjadi salah satu pilihan langkah efisiensi yang diambil perusahaan, meski artinya puluhan ribu pegawai kehilangan mata pencaharian.
Kala itu Gerstner dituding telah mengambil langkah yang keliru di tengah manajemen perusahaan yang tak terlalu baik. Pasalnya, Gerstner juga memberhentikan orang-orang penting di tengah berbagai proyek yang dijalankan IBM.
Padahal secara realistis, jumlah pekerja bukanlah persoalan utama. Mengingat M pada IBM yang berarti Machine, tapi perangkat keras (hardware) di perusahaan itu berjumlah kurang dari 10 persen dari keseluruhan bisnisnya.
Dua pertiga dari bisnis perusahaan bergerak di bidang jasa.
Advertisement
Isu pemecatan lebih dari 110 ribu pegawai
Isu pemecatan lebih dari 110 ribu pegawai
Setelah menjadi perusahaan dengan aksi PHK massal terbesar di dunia selama 20 dekade, IBM tampak akan mengalahkan rekornya sendiri. Pada Januari 2015, isu pemecatan lebih dari 110 ribu pegawai IBM mulai berhembus mengguncang pasar tenaga kerja global.
Itu berarti IBM akan mengurangi sekitar 26 persen dari total 431.212 total pegawai di perusahaan internasional tersebut. Meski melakukan beberapa aksi PHK pada ribuan karyawan di tahun-tahun sebelumnya, IBM mengaku telah merekrut sebanyak 45 ribu pekerja baru pada 2014.
Bahkan tahun ini, IBM juga membuka 15 ribu karyawan baru di area mobilitas, analitis, dan media sosial. Laporan pemecatan massal tentu sangat mungkin dilakukan mengingat sejarah yang pernah dilakukan IBM saat memecat 60 ribu pegawai dalam satu waktu.
Respons IBM
Respons IBM
Tak menunggu lama setelah isu PHK massal berhembus, IBM langsung membantah rumor tersebut. Meski begitu, IBM tak menyangkal akan memberhentikan beberapa ribu karyawannya.
Lagi-lagi IBM menegaskan, pihaknya akan membuka 15 ribu lowongan kerja baru tahun ini. IBM mengakui perusahaan membutuhkan efisiensi dana sekitar US$ 600 juta yang bisa diperoleh dengan memberhentikan beberapa karyawannya.
Aksi itu akan diambil sebagai bentuk penyeimbangan sistem keuangan perusahaan. Selain itu, penurunan tajam pendapatan pada akhir 2014 dan laba yang menurun di tengah ekonomi global yang melambat. (Sis/Ndw)
Advertisement