Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot penyelesaian proyek pembangunan tol Trans Jawa. Proyek yang telah digagas sejak 30 tahun lalu ini ditargetkan bisa selesai pada 2018.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Hery Trisaputra Zuna mengatakan beberapa manfaat dari jika jalan bebas hambatan ini telah beroperasi. Pertama, tol Trans Jawa bisa menjadi alternatif penghubung antara sisi barat dengan sisi timur Pulau Jawa.
Baca Juga
"Yang paling utama dari tol Trans Jawa ini adalah bagaimana kita tingkatkan konektivitas yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan persaingan," ujar Hery dalam acara Breakout Show dengan tema Menuju Tersambungnya Tol Trans Jawa di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Advertisement
Kedua, penyebaran pembangunan yang sebelumnya hanya berpusat di ibu kota, dengan adanya tol ini akan muncul alternatif di wilayah lain yang bisa dijadikan pusat pembangunan seperti pemukiman dan kawasan industri.
"Manfaat lain dalam hal pembangunan wilayah. Pilihan yang semula hanya berkutat di Jakarta dengan adanya penghubung tadi ini makin banyak pilihan lain di sepanjang tol Trans Jawa," kata dia.
Manfaat ketiga, adanya tol ini juga diyakini bakal menekan biaya logistik barang. Dengan demikian, diharapkan menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi di Pulau Jawa. "Selain itu juga adanya efisiensi logistik. Sehingga semua bermuara ke perekonomian," tandas Hery. (Dny/Ahm)