Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan pemerintah belum memiliki anggaran khusus untuk mengatasi dan mengantisipasi isu perubahan iklim. Meski demikian, dia meyakini bahwa pemerintah tetap berkomitmen bersama-sama dengan negara lain dalam melakukan antisipasi perubahan iklim.
"Saya tidak memiliki up date terbaru pada pembiayaan perubahan iklim dan kami belum membuat setiap perhitungan mengenai anggaran perlu untuk 2020. Tetapi pasti kami berkomitmen," ujarnya di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Dia mengungkapkan, dalam upaya mengurangi potensi perubahan iklim, saat ini pemerintah akan fokus mengembangkan energi baru terbarukan. Dengan demikian, pemerintah akan berusaha menarik investor untuk berinvestasi pada jenis energi ini.
"Misalnya, tentang energi baru terbarukan. Hanya cara untuk menciptakan kebijakan yang membuat lebih banyak investor, baik pemerintah maupun investor swasta, untuk berinvestasi lebih banyak dalam terbarukan dari pada bahan bakar fosil," kata dia.
Menurut Bambang, untuk mendorong investor energi baru terbarukan mau berinvestasi di Indonesia, maka pemerintah harus menyiapkan skema tarif yang baik. Dengan demikian, investor dapat untung dari skema tarif yang ditetapkan.
"Itu cukup jelas kebijakan dapat dilakukan dan telah dilakukan tetapi hal-hal yang kita butuhkan seperti tarif. Kami hanya ingin memastikan bahwa tarif akan cukup menarik bagi investor swasta untuk berinvestasi dalam energi terbarukan," lanjutnya.
Namun pada saat yang sama, konsumen juga tidak merasa keberatan dengan tarif yang ditetapkan atas energi yang dihasilkan. Demikian, diharapkan pengembangan energi baru dan terbarukan bisa didorong secepatnya.
"Pada saat yang sama, PLN membeli untuk dapat didistribusikan dengan tarif terjangkau tanpa subsidi. Kami sedang berusaha untuk membatasi subsidi dan cara untuk melakukan itu dengan mempromosikan energi terbarukan," tandasnya. (Dny/Gdn)
Pemerintah Belum Siapkan Anggaran untuk Atasi Perubahan Iklim
Untuk mendorong investor energi baru terbarukan mau berinvestasi di Indonesia, maka pemerintah harus menyiapkan skema tarif yang baik.
Diperbarui 01 Sep 2015, 17:35 WIBDiterbitkan 01 Sep 2015, 17:35 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil Brando Susanto, Kader PDIP Meninggal Dunia saat Acara Partai
Kreasi Model Baju Pesta Anak Perempuan, Inspirasi untuk Tampil Cantik di 2025
Bertemu Pemain Asmara Gen Z Gratis di Love Fest 2: Begini Cara Dapat Akses Eksklusifnya
Saddil Ramdani Siap Berkarier di BRI Liga 1? Rumor Merapat ke Persib Bandung
OJK Pastikan Kredit Perbankan 2025 Masih Sesuai Target 9-11%
Redmi 12 Harga Berapa? Update Kisaran Harga Terbaru dan Fitur Unggulannya
Ketum Solidaritas Merah Putih: Usulan Wapres Gibran Diganti adalah Adu Domba dan Tak Bermutu
Ucapkan Selamat Liverpool Juara Liga Inggris, Pep Guardiola Beri Pujian Setinggi Langit
6 Contoh Model Atap Rumah Sederhana di Kampung yang Indah dan Bikin Betah
Mobil Pick Up Hilang Saat Parkir di Depan Rumah, Polisi Buru Pelaku
VIDEO: Kesal Spot Mancingnya Direbut, Pria Paruh Baya Nekat Bakar Motor Warga
Harga Emas Hari Ini Masih Dalam Tekanan, Siap-siap Anjlok