Liputan6.com, Jakarta ABB, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi otomasi, robotik, daya, dan peralatan listrik berat, yang berkantor pusat di Zurich, Swiss, berkomitmen membantu pemerintah mencapai target emisi nol bersih (Net Zero) pada 2060. Di Indonesia, ABB telah membantu sejumlah perusahaan untuk mencapai dekarbonisasi.
President, Energy Industries, Asia, ABB,Anders Maltesen menjelaskan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi bauran energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, tenaga air, dan panas bumi. Dalam hal ini ABB menawarkan rangkaian solusi otomasi, elektrifikasi, dan digital yang mampu membantu industri mengoptimalkan penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi energi.
“Transisi menuju energi hijau membutuhkan waktu dan investasi, tetapi mengurangi emisi dari sumber bahan bakar yang ada merupakan langkah penting untuk menjembatani kesenjangan guna mengurangi dampak lingkungan sekaligus membuka jalan menuju masa depan yang lebih bersih,” ujar Anders Maltesen, dikutip Rabu (5/3/2025).
Advertisement
“Kami memiliki sejarah panjang di Indonesia dan akan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan utama di seluruh ekosistem industri energi untuk mendorong kemajuan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan melalui adopsi teknologi industri terkini.” jelas dia.
Sepanjang 2024, ABB Energy Industries telah berperan penting dalam memodernisasi fasilitas energi, baik yang berbasis bahan bakar fosil maupun energi terbarukan, dengan mengintegrasikan sistem otomasi canggih.
Pembaruan ini difokuskan untuk meningkatkan keandalan pembangkit listrik, memperluas akses pasokan energi, serta meminimalkan gangguan teknis, demi menciptakan infrastruktur energi yang lebih efisien dan tangguh.
Tidak Ada Solusi Lunggal
Wakil Presiden Energy Industries, Asia Tenggara, ABB, Abhinav Harikumar menambahkan bahwa sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan populasi terbesar di kawasan ini, konsumsi energi Indonesia diperkirakan hampir tiga kali lipat pada tahun 2050 dibandingkan dengan tingkat saat ini, didorong oleh pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan industrialisasi.
"Mencapai keseimbangan antara ketahanan energi, keberlanjutan, dan keterjangkauan hanya dapat terwujud melalui kolaborasi dan kemitraan strategis—melalui kerja sama lintas negara, regional, dan industri," kata dia.
"Tidak ada solusi tunggal yang dapat diterapkan untuk semua, tetapi dengan berbagi wawasan dan saling belajar, kita dapat bersama-sama memperkuat bauran energi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," tambah Abhinav Harikumar
Indonesia berada di garis depan transisi energi dengan peran pentingnya dalam membentuk masa depan ASEAN. Sebagai konsumen energi terbesar di kawasan ini, jalur pertumbuhan ekonomi dan populasinya menegaskan pentingnya solusi berkelanjutan.
Advertisement
Masa Depan Energi Hijau
Dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun masa depan energi hijau—yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengatasi perubahan iklim serta memastikan ketahanan dan keterjangkauan energi bagi seluruh masyarakatnya.
Bisnis Process Automation ABB mengotomatisasi, menyuplai tenaga listrik, dan mendigitalisasi operasi industri yang memenuhi berbagai kebutuhan esensial, mulai dari penyediaan energi, air, dan material, hingga produksi barang dan distribusinya ke pasar.
Dengan sekitar 20.000 karyawan, didukung dengan keunggulan teknologi dan layanan, ABB Process Automation membantu pelanggan di industri proses, hybrid, dan maritim dalam meningkatkan kinerja serta keselamatan operasional, mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam penggunaan sumber daya.
