Perlambatan Ekonomi RI Tak Ganggu Penyaluran Kredit Mikro Mandiri

Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit usaha mikro di wilayah Jawa Timur sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang tahun ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Sep 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 09:00 WIB
Bank Mandiri
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Malang - PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan kredit usaha mikro khusus wilayah Jawa Timur senilai Rp 800 miliar sampai dengan Juni 2015. Jumlah itu tumbuh 31 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sementara target hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun.

Regional Retail Head Bank Mandiri Kanwil VII/Jawa Timur, Sugeng Hariyadi mengungkapkan, perseroan fokus pada sektor-sektor unggulan yang diberikan kredit usaha mikro.

"Yang menjadi sasaran kredit mikro, adalah usaha perdagangan sembako, kos-kosan, industri rumah tangga dan warung makan. Dalam pelaksanaan pemberian kredit mikro, kami sangat selektif," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Malang, Jawa Timur, Jumat (10/9/2015).

Lebih jauh kata Sugeng, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit usaha mikro di wilayah Jatim sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang tahun ini. Sambungnya, yang sudah terserap Rp 800 miliar pada paruh pertama 2015 atau tumbuh 31 persen dibanding realisasi Januari-Juni 2014.

"Pertumbuhan ekonomi Jatim cukup bagus 5,2 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Jadi penting mendorong perekonomian di daerah melalui usaha mikro," jelas dia.

Dari catatannya, pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim mencapai 4,2 juta. Dari angka itu, sebanyak 85 persen atau 3,6 juta merupakan usaha mikro. Sedangkan jumlah debitur mikro di Jatim baru mencapai 115 ribu.

"Artinya kami masih punya potensi bagus untuk menggenjotnya. Plafon kredit usaha mikro paling banyak Rp 50 juta-Rp 100 juta. Kami juga punya tugas menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus wilayah Jatim senilai Rp 450 miliar," papar dia.

Saat ditanyakan mengenai posisi kredit macet (Non Performing Loan/NPL) usaha mikro di Jatim, Sugeng, menegaskan masih cukup bagus. "Realisasi NPL sampai Juni ini 3,5 persen untuk kredit mikro," tandas Sugeng. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya