Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali terpelanting ke kisaran 14.725 pada perdagangan Jumat (2/10/2015). Penyebab penurunan tersebut karena para pelaku pasar mengantisipasi data ketenagakerjaan AS di tengah menguatnya ekpektasi Kenaikan suku bunga AS.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah di level 14.700 per dolar AS dibandingkan penutupan pada kamis yang ada di level 14.691 per dolar AS. Nilai tukar rupiah berada pada kisaran level 14.692 per dolar AS pada pukul 11.16 WIB. Sejak pagi hingga menjelang siang ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 14.689 per dolar AS hingga 14.725 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah melamah menjadi 14.709 per dolar AS pada Jumat, dari perdagangan Kamis yang berada di level 14.654 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Esandar Arthamas Berjangka, Tony mariano menjelaskan, pelemahan rupiah hari ini lebih dikarenakan faktor eksternal dikarenakan para pelaku pasar mengantisipasi data ketenaga kerjaan AS yang akan dirilis malam ini.
"Rupiah melemah dalam perdagangan hari ini lebih dikarenakan faktor psikologi, dimana para pelaku pasar memborong dolar AS untuk mengantisipasi data ketenagakerjaan AS nanti malam." kata Tony.
Tony juga menambahkan bahwa jika data tersebut sesuai atau di atas ekpetasi para pelaku pasar maka berpotensi meningkatkan prospek kenaikan suku bunga AS sebelum akhir tahun ini.
"Bagusnya tampilan dari data pekerjaan sektor swasta AS hari Rabu lalu, membuat pelaku pasar memperkirakan data payrolls AS hari akan meningkat di atas perkiraan." Ujar Tony.
Sebelumnya, pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bank sentral AS berada di jalurnya untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Meskipun demikian, ia mengakui "kejutan" ekonomi dapat menyebabkan mereka mengubah rencana tersebut.
"Sebagian besar peserta FOMC, termasuk saya sendiri, saat ini mengantisipasi untuk mencapai kondisi ini, kemungkinan akan menaikan suku bunga akhir tahun ini, setelah itu diikuti oleh kecepatan bertahap pengetatan," kata Yellen dalam pidatonya Kamis 24 September 2015 di Amherst, Massachusetts.
"Tapi jika perekonomian mengejutkan kita, maka penilaian tentang kebijakan moneter yang tepat akan berubah," tambah Yellen. (Ilh/Gdn)
Rupiah Kembali Turun ke 14.725 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah kembali terpelanting ke kisaran 14.725 pada Jumat (2/10/2015).
diperbarui 02 Okt 2015, 12:29 WIBDiterbitkan 02 Okt 2015, 12:29 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Paslon Patahana Kota Santri Diprediksi Kembali Pimpin Kabupaten Tasikmalaya
Brand Kaus Bergambar Ka'bah yang Dipakai INA BADVILLAIN Minta Maaf Usai Banjir Kritik
6 Potret Jhony Saputra Anak Haji Isam, Jadi Komisaris Utama di Usia 21 Tahun
Donald Trump Siap Perang Dagang, Investor Perlu Antisipasi Diversifikasi Aset
Sudah Amankan Javier Mascherano dan Luis Suarez, Inter Miami Segera Perpanjang Kontrak Lionel Messi
Rommy PPP Beri Selamat untuk Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta
IHSG Sepekan Turun 1,13%, Simak Top Gainers dan Top Losers 25-29 November 2024
Promotor Konser Linkin Park di Jakarta Pastikan Indonesia Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Gelar Tur From Zero
Cara Membuat Rendang Ayam: Resep Lengkap dan Tips Jitu
Muspimnas Perempuan Bangsa Siap Ikut Arahan PKB 'Go Public'
Cara Membuat Sambal Kecap yang Lezat dan Mudah
7 Potret Wisuda Rumi Rach yang Menawan, Cucu Ratu Dangdut Elvy Sukaesih