Deflasi September Angkat IHSG 30 Poin ke Level 4.254

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 30,96 poin ke level 4.254,87 pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Okt 2015, 16:20 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 16:20 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Suasana galeri Bursa Efek Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis deflasi September 0,05 persen memberikan sentimen positif ke IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (1/10/2015), IHSG naik 30,96 poin (0,73 persen) ke level 4.254,87. Indeks saham LQ45 mendaki 0,96 persen ke level 711,76. Seluruh indeks saham acuan menghijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Ada sebanyak 169 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 103 saham melemah dan 82 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.270,91 dan terendah 4.228,98.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai pada hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 255.048 kali dengan volume perdagangan 5,39 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,58 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham keuangan turun 0,09 persen. Sektor saham perkebunan naik 2,59 persen, dan memimpin penguatan pada Kamis pekan ini. Disusul sektor saham tambang menguat 2,39 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 1,62 persen.

Meski IHSG menghijau, investor asng mencatatkan aksi jual. Berdasarkan data RTI, aksi jual investor asing mencapai Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menguat antara lain saham BBNI naik 1,45 persen ke level Rp 4.195 per saham, saham PGAS menguat 2,77 persen ke level Rp 2.600 per saham, saham INCO menanjak 16,48 persen ke level Rp 2.545 per saham, dan saham ADHI mendaki 6,54 persen ke level Rp 2.035 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham BBCA turun 2,24 persen ke level Rp 12.000 per saham, saham LMPI tergelincir 9,49 persen ke level Rp 143 per saham, dan saham EXCL susut 2,49 persen ke level Rp 2.550 per saham.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun cenderung menguat. Tercatat, nilai tukar rupiah berada di kisaran 14.683 per dolar AS. Selain itu, bursa saham Asia juga cenderung menguat.

Indeks saham Nikkei naik 1,92 persen ke level 17.722, indeks saham Singapura menguat 0,41 persen ke level 2.802,31.Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan penguatan IHSG didukung dari harapan terhadap rilis kinerja emiten kuartal III 2015 yang cenderung membaik. Ditambah deflasi September juga mendukung penguatan IHSG."

Harga minyak kelapa sawit juga naik sehingga berdampak sektor saham perkebunan. Juga didukung pergerakan bursa saham global," kata William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Gdn)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya