Kerajinan Bambu RI Kalah dari China dan Vietnam, Ini Alasannya

Meski punya bahan baku yang melimpah, produk kerajinan bambu asal Indonesia kalah dengan produk serupa dari China dan Vietnam.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Nov 2015, 16:26 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 16:26 WIB
Perajin merangkai kerajinan anyaman bambu berbentuk lampu tempel di Desa Ringinagung, Kec/Kab. Magetan, Jatim. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Meski punya bahan baku yang melimpah, produk kerajinan bambu asal Indonesia kalah dengan produk serupa dari China dan Vietnam.

Ketua Mebel Rotan dan Bambu Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Edy Saputra mengatakan, posisi China dan Vietnam kini berada di atas Indonesia di pasar produk bambu dunia.

"Kita kalah dengan China dan Vietnam, padahal pasar ekspornya masih luas," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Dia menjelaskan, produk kerajinan bambu asal Indonesia kalah dengan China dan Vietnam lantaran kedua negara tersebut memiliki teknologi yang lebih canggih. Dengan teknologi yang dikuasai, produk-produk asal negeri Tirai Bambu tersebut juga jadi lebih murah dibanding yang diproduksi di Indonesia.

"Kita kalah dengan China dari segi teknologi dan lebih murah," lanjutnya.

Selain itu, pengrajin dalam negeri selama ini juga lebih fokus untuk mengembangkan kerajinan berbahan baku rotan ketimbang bambu. Pasalnya produksi kerajinan rotan dinilai lebih mudah.

"Untuk bambu, masih repot untuk kita tingkatkan produksinya. Ada ekspor tapi belum banyak. Kita selama ini fokus ke yang bahan bakunya banyak seperti rotan," jelasnya.

Meski demikian, Edy yakin bahwa Indonesia masih bisa meningkatkan ekspornya dan menyaingi China dan Vietnam. Pasalnya permintaan akan produk kerajinan bambu dari negara lain juga masih besar.

"Pasar yang besar untuk handycraft itu ke Amerika Serikat. Bambu bahan bakunya juga sebenarnya tidak sulit. Kita juga kan tidak impor," tandasnya. (Dny/Zul)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya