4 Perusahaan yang Sukses Ubah Citra

Perubahan citra tidak hanya sekadar mengubah logo, tetapi juga menuntut kehadiran sebuah visi yang menginspirasi.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2015, 08:01 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 08:01 WIB
Logo Apple
Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mengubah citra dan budaya perusahaan tidaklah mudah. Banyak perusahaan yang mencoba mengubah hal tersebut namun berakhir dengan kegagalan.

Perubahan citra tidak hanya sekadar mengubah logo. Akan tetapi, juga menuntut kehadiran sebuah visi yang menginspirasi para pelanggan, investor, dan orang orang lainnya.

Supaya dapat melihat citra perusahaan dalam "cahaya" yang baru.Konsep pemasaran cerdas, dan kontrol kualitas yang lebih baik, tidak hanya membuat beberapa perusahaan bangkit dari keterpurukan, bahkan membuat mereka menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Berikut ini adalah 4 diantaranya dilansir dari laman Business Insider, Senin (9/11/2015):  

1. Harley -Davidson pernah hampir bangkrut

Harley-Davidson pernah hampir mengalami kebangkrutan pada 1985. Akan tetapi, pabrikan motor gede ini kini menjadi merek sepeda motor yang sangat terkenal. Menurut sang mantan CEO Richard F. Teerlink, bangkitnya Harley-Davidson dikarenakan menyuguhkan produk lebih baik yang disandingkan dengan nama besar Harley-Davidson itu sendiri.  

Teerlink juga menceritakan, pada 1982 Harley-Davidson bahkan terlilit hutang hingga US$ 90 juta, hingga banyak bank tidak mau memberikan pinjaman hutang sepeserpun.    

"Kami memiliki merek yang baik, dan konsumen yang setia, tapi kami tidak menghasilkan keuntungan karena kita tidak memiliki produk yang berkualitas pada saat itu. Kami harus meningkatkan kualitas produk kami untuk bersikap adil kepada pelanggan. Jika kami tidak meningkatkan keandalan produk Harley Davidson, perusahaan tidak akan berada di sini hari ini," papar Teerlink.

Pelajaran: Sandingkan nama besar dan kualitas.

2. Walmart : Dikenal dengan harga yang murah, kini menjadi pilihan pertama bagi warga AS

Untuk memperkuat citranya, raksasa ritel Wal-Mart mengganti tagline "Always Low Prices," yang berarti selalu murah menjadi "Save Money. Live Better" pada 2007.

Tagline tersebut memberikan citra positif bagi perusahaan untuk menawarkan barang dengan harga terendah, dan menyarankan untuk membeli barang dengan harga yang murah akan membantu meningkatkan gaya hidup pelanggan.

Dalam mengaungkan slogannya, Wal-Mart memajang slogan tersebut di hampir setiap aspek yang ada di gerai tersebut, dan program rebranding tersebut tampaknya berhasil.

Pada 2010, Wal-Mart adalah perusahaan publik yang meraup laba terbesar pada tahun tersebut, menurut Forbes Global 2000.

Sedangkan perusahaan ritel lainnya harus mengalami pukulan telak dikarenakan krisis ekonomi global pada 2008 lalu. Menurut sang CEO Wal-Mart Lee Scott, Wal-Mart melakukan "hal luar biasa baik," pada 2008, dan memang dirancang untuk dapat berkembang di tengah perlambatan ekonomi.

Pelajaran: Pelanggan ingin gaya hidup yang lebih baik.

 

4 Perusahaan yang Sukses Ubah Citra

Kenaikan Gaji untuk 90.000 Karyawan McDonald
Ada kabar gembira untuk karyawan McDonald's.

4 Perusahaan yang Sukses Ubah Citra

3. Apple juga pernah nyaris bangkrut

Lain dulu lain sekarang, Apple nyaris saja bangkrut pada 1997, namun kini perusahaan berlogo buah apel tersebut menjadi kiblat bagi banyak perusahaan teknologi di dunia. Rahasia kesuksesan Apple terletak pada kualitas produk yang handal dan didesain elegan seperti, iMac, iPod, dan iPad, iphone sehingga mengantarkan Apple menjadi raksasa di bidang teknologi. 

Hampir setiap produk yang dirilis menjadi perhatian masyarakat dan media."Jobs adalah seorang pekerja teknologi dengan hati seorang seniman," kata Marc Shillum penulis buku Brands as Patterns."Tindakan berdasarkan merek," ujar Shillum.

"Semua orang mulai dari CEO hingga tenaga penjualan perlu memahami misi perusahaan dan bebas untuk berpendapat sesuai kata hati mereka sendiri," tambah Shillum.

Pelajaran: Kombinasi teknologi dan disain meningkatkan pengalaman baru bagi konsumen.

4. McDonald, dicap sebagai penyebab obesitas di Amerika dan sekarang menyajikan salad

Selama bertahun-tahun, McDonald telah dibebani citra negatif sebagai restoran yang tidak sehat. Film dokumenter "Super Size Me" memperingatkan masyarakat kalau makanan McDonald adalah penyebab utama obesitas.

Sejak itu, McDonald mencoba untuk mengubah citra perusahaan menjadi lebih lebih sadar kesehatan dengan dengan banyak salad dan pilihan makanan sehat lainnya, juga dengan harga yang lebih terjangkau.

Dengan  slogan "I lovin it," dengan diiringi lagu Justin Timberlake, dan membuat citra baru,  keluarga dan pasangan muda terlihat menikmati makanan mereka di McDonald. Meskipun mendapatkan kritik dari masyarakat, citra McDonald yang baru menjawab keraguan masyarakat.

Pelajaran: Perhatikan apa yang masyarakat katakan tentang Anda, dan tanggapi dengan produk yang jadi solusi. (Ifsan Lukman/Ahm)

Reporter: Ifsan Lukman

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya