Indonesia Jadi Mitra Perdagangan Terpenting bagi Jepang

Menteri Negara PPN dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil ditunjuk sebagai penghubung antar negara Indonesia dengan Jepang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Nov 2015, 10:12 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 10:12 WIB
20151123-Jokowi Makan Malam Delegasi Jepang-Jakarta-Gempur M Surya
Salah satu kesenian yang disuguhkan saat jamuan makan malam antara Presiden Jokowi dengan Delegasi Jepang, Jakarta, Senin (23/11/2015). Jokowi mengemukakan Jepang adalah patner penting bagi Indonesia. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan 1.100 duta sipil Jepang yang diterima oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (23/11/2015) malam menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan mitra terpenting bagi Jepang.

Dalam delegasi yang dipimpin oleh Ketua Liga Parlemen Indonesia-Jepang Toshihiro Nikai, hadir pula Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Motoo Hayashi bersama 17 orang delegasi yang yan terdiri atas anggota parlemen serta gubernur dari Prefektur Yamanashi, Ehime dan Kochi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani yang turut mendampingi Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kehadiran delegasi Jepang sebesar 1.100 orang tersebut mengkonfirmasi kepercayaan Jepang terhadap Indonesia sebagai mitra terpenting bagi Jepang.


“Dari jumlah 1.100 duta sipil tersebut sebagian besar adalah pengusaha serta kalangan pemerintah dari pusat dan daerah yang menganggap Indonesia sebagai mitra terpenting,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada pers, Selasa (24/11/2015).

Franky menilai bahwa BKPM akan terus aktif memfasilitasi dan merealisasikan minat investasi dari Jepang ke Indonesia. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh BKPM adalah membentuk tim marketing officer khusus untuk wilayah Jepang.

“Partisipasi spontan yang dilakukan oleh duta sipil yang hadir juga menunjukkan bahwa upaya untuk mempererat hubungan persahabatan Indonesia Jepang terus dilakukan,” katanya.

Presiden Joko Widodo melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung kemarin juga mengumumkan pembagian tugas untuk menteri-menterinya terkait penanganan kerja sama ekonomi dengan negara-negara mitra.

Untuk Jepang, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil ditunjuk sebagai penghubung antar negara Indonesia dengan Jepang.

Kehadiran duta sipil tersebut juga dimaksudkan untuk memanfaatkan momentum fasilitas bebas visa, sehingga ke depannya dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari kedua negara serta mempermudah eksplorasi potensi kerja sama dari kedua negara.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Shinzo Abe di KTT ASEAN akhir pekan lalu dan membicarakan mengenai upaya peningkatan hubungan kerja sama kedua negara, terutama dalam hal ekonomi. (Yas/Gdn)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya