Ini Kondisi yang Terjadi Saat Pasar Bebas Asean Dibuka

Pelaksanaan Pasar Bebasa Asean mulai berlaku tahun depan.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Des 2015, 15:52 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 15:52 WIB
Pasar Bebas ASEAN
(Foto: jmproid)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Pasar Bebas Asean diyakini akan meningkatkan volume kerjasama antar korporasi di negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Dampak dari hal ini, Pengamat Ekonomi Firmanzah, juga memprediksi akan menciptakan tren merger dan akuisisi antar korporasi yang meningkat secara signifikan dan berlangsung dalam 5 tahun-10 tahun ke depan.

‪"Merger dan akuisisi akan jadi tren di MEA. Tidak hanya investasi buka pabrik, contohnya Bank CIMB yang mencaplok Bank Niaga," ujar dia di Jakarta, Kamis (3/12/2015).‬

Selain melakukan kerjasama, perusahaan-perusahaan di kawasan Asean juga akan lebih banyak mencari tenaga kerja asing. Hal ini agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis dari negara lain.


‪"Kemudian perusahaan Indonesia cari manager tak hanya dari perguruan tinggi lokal tapi dari Malaysia, Singapura, dan Thailand," lanjut dia.

Namun demikian, tenaga kerja Indonesia dinilai tak perlu khawatir. Pasalnya, bukan hanya perusahaan-perusahaan di Indonesia yang butuh pekerja asing, perusahaan di negara lain juga akan membutuhkan pekerja dari Indonesia.

‪"Mereka juga sama tak hanya ambil dari negara mereka tapi juga dari Indonesia. Yang bergerak di SDM repot hadapi MEA. Bagaimana proteksi pegawai dengan keahlian yang unik tentunya dengan tawaran lebih banyak lagi (dari negara lain)," tandasnya. (Dny/Nrm)


‪

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya