Dana dari China Development Buat Bank Mandiri Telah Cair

Bank Mandiri, BNI dan BRI telah menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$ 3 miliar dengan China Development Bank (CDB).

oleh Septian Deny diperbarui 18 Des 2015, 17:18 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 17:18 WIB
20151208-Derasnya Proyek Infrastruktur Jalan, Pesanan Baja Meningkat
Pekerja tengah menyelesaikan proyek jalan tol Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12). Sementara untuk tahun ini, realisasi kebutuhan baja diperkirakan hanya mencapai 14 juta ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk memastikan telah menerima pencairan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) meskipun belum sepenuhnya. Dari total pinjaman yang tercatat US$ 1 miliar, Bank Mandiri baru menerima US$ 880 juta.

"Yang CDB, ada beberapa pipeline, sudah kami ajukan dan dananya sudah cair," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas di Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Dia menjelaskan, sementara ini sudah ada US$ 880 juta dana pinjaman yang telah dicairkan. Nantinya dana tersebut mayoritas akan disalurkan untuk pembiayaan pembangunan infastruktur.

"Yang sudah diambil US$ 880 juta, as of today. Proyeknya kebanyakan infrastruktur. US$ 880 juta itu kita penarikan fasilitas pinjaman CDB, dari komitmen US$ 1 miliar," kata dia.

Menurut Rohan, dana pinjaman tersebut akan ditarik sesuai dengan kebutuhan dan proyek-proyek infrastruktur yang akan dilaksanakan. Namun dia enggan menjelaskan secara detail proyek-proyek tersebut.

"Nature bisnis kita kan based on project, jadi kalau belum proyek ya tidak diambil. Nanti kalau akhir tahun belum ada proyek ya belum," tandasnya.

Seperti diketahui, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$ 3 miliar dengan China Development Bank (CDB). Pinjaman tesebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air. Dari total pinjaman tersebut, masing-masing bank menerima pinjaman sebesar US$ 1 miliar dengan tenor 10 tahun.

Tujuan pinjaman tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur serta hilirisasi industri BUMN Indonesia. Jangka waktu pinjaman selama 10 tahun sesuai dengan pembiayaan infrastruktur yang membutuhkan dana-dana jangka panjang. Selain itu, pinjaman ini juga akan meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan China.

Penandatanganan kesepakatan pinjaman dilakukan Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Budi G. Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni serta President of China Development Bank Zheng Zhijie yang disaksikan Menteri BUMN Rini Sumarno dan Minister/Chairman of National Development and Reform Comittee Xu Shaoshi di Beijing, China, pada 16 September 2015. (Dny/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya