Bank Jatim Targetkan Lepas Unit Syariah Tahun Ini

Manajeman bank Jatim memisahkan unit syariah untuk memperkuat basis syariah dan peningkatan kualitas SDM.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Jan 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 19:30 WIB
Bank
Bank (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim berencana melepas (spin off)  unit usaha syariah pada 2016. Hal itu mengingat minat masyarakat di perbankan syariah begitu besar.

Direktur Business Medium and Corporate Su'udi mengatakan, langkah tersebut untuk memperkuat kinerja B‎ank Jatim secara keseluruhan.

"Ingin Bank Jatim unit syariah jadi Bank Jatim Syariah mempercepat penguatan Bank Jatim gabungan, rencana spin off semoga terencana 2016," kata dia di Jakarta, Kamis (7/1/2016).

Meski begitu, rencana tersebut hingga saat ini belum diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia bilang, manajemen segera melaporkan aksi korporasi tersebut secepatnya. Pihak perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham.

"Spin off kami punya ancang-ancang dan belum ajukan OJK. Secepatnya kami ingin spin off supaya operasional syariah lebih mandiri, lebih optimal. Ini masih program kami, tapi masih persetujuan OJK dan pemegang saham," jelas dia.

Dia juga bilang, untuk memperkuat basis syariah akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta peningkatan IT.

"‎Beberapa strategi sudah kami siapkan, kalau ingin memperluas syariah SDM akan dipersiapkan, kemudian kajian bank syariah disiapkan, layanan produk dan IT diperkuat. Kemudian aspek hukum bank syariah," tandas dia.

Sebagai informasi, Bank Jatim membukukan laba sebelum pajak Rp 1,26 triliun hingga 2015. Laba bersih tercatat Rp 884,5 miliar.

Penyaluran kredit pada 2015 sebesar Rp 28,41 triliun atau naik 8,46 persen year on year (yoy). Perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp ‎34,26 triliun naik 13,19 persen yoy. Pendapatan bunga sebesar Rp 4,7 triliun naik 15,17 persen yoy. Total aset Rp 42,80 triliun atau meningkat 12,65 persen.

Pada 2016, perseroan menargetkan  ‎laba setelah pajak Rp 1,4 triliun. Secara persentase, penyaluran kredit ditargetkan naik 14,98 persen, DPK naik 11,52 persen, pendapatan bunga 12,67 persen. Total aset ditargetkan melesat 10,56 persen. (Amd/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya