Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemerintah mendorong investasi di luar pulau Jawa mulai membuahkan hasil. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa sebagai sentra investasi baru. Salah satu yang menonjol adalah provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan yang berhasil masuk dalam daftar 10 besar peringkat lokasi investasi asing di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyampaikan bahwa pemerintah akan terus memprioritaskan investasi-investasi di luar Pulau Jawa untuk mendorong pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Empat provinsi di Kalimantan masuk 10 besar lokasi investasi. Ini tentu positif untuk mendorong pertumbuhan pembangunan di luar Jawa,” ujarnya, Sabtu (23/1/2016).
Menurut Franky, empat provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur yang menduduki peringkat 5 dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar, Kalimantan Barat yang menduduki peringkat 6 dengan nilai US$ 1,2 miliar, kemudian Kalimantan Selatan di peringkat ke-9 dengan nilai investasi US$ 961 juta dan Kalimantan Tengah di peringkat ke-10 dengan nilai US$ 933 juta.
“Selain provinsi di Kalimantan, dua provinsi lain yang masuk 10 besar adalah Sumatera Barat dan Sulawesi Tengah di peringkat ke-7 dan ke-8,” lanjutnya.
Baca Juga
Dari sisi sektor kontributor utama investasi yang masuk di empat provinsi di Kalimantan adalah sektor Pertambangan, Tanaman Pangan dan Perkebunan, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik, dan Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran.
Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa ke depan, pemerintah-pemerintah Provinsi di luar Pulau Jawa harus melakukan terobosan-terobosan untuk menggungguli provinsi-provinsi di Jawa yang sudah memiliki berbagai kelebihan.
“Ini sesuai dengan sambutan yang disampaikan oleh Bapak Presiden dalam acara di Wonogiri kemarin, bahwa setiap daerah bersaing, antar negara bersaing,” ungkapnya.
Persaingan antar daerah untuk menarik minat investasi dinilai cukup positif untuk memacu bergeraknya perekonomian di masing-masing daerah. “DKI Jakarta sudah melakukan pelayanan online untuk IMB dan SIUP-nya. Ini akan semakin mempermudah bagi investor baik asing maupun domestik untuk memulai melakukan aktivitas usahanya,” paparnya.
Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43 persen. Pada tahun 2016 ini, BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49 persen.
Franky menilai ini merupakan salah satu keberhasilan visi pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan atau orientasi pembangunan yang Indonesia sentris. “Kenaikan proporsi realisasi investasi di luar Jawa merupakan salah satu indikator pemerataan yang mulai terjadi. Ini akan terus didorong sehingga proporsi investasi di luar Pulau Jawa akan terus meningkat,”pungkasnya.
Dalam lima tahun terakhir tercatat dua provinsi yang berhasil menembus dominasi provinsi-provinsi di Pulau Jawa dalam daftar peringkat lokasi investasi adalah Kalimantan Timur dan Papua. Investor di Kalimantan Timur merealisasikan investasinya sebesar US$ 2,1 miliar pada 2014 dan meningkat menjadi US$ 2,4 miliar pada 2015. Sedangkan Papua mencatatkan realisasi investasi sebesar US$ 2,4 miliar pada tahun 2013. (Yas/Gdn)