Liputan6.com, Jakarta Harga daging sapi di pasar tradisional di Jakarta melonjak dalam sepekan terakhir. Saat ini harga daging berkisar Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram (kg).
Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang mengatakan, tingginya harga daging sapi di pasar tradisional dinilai tanda bahwa hingga saat ini pasokan daging sapi dari dalam negeri belum mencukupi, meski pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga pasokannya.
"Harga daging sapi yang sampai saat ini masih mahal itu menandakan bahwa suplai dan ketersediaan daging belum lancar. Hukum pasar selalu akan melihat sejauh mana suplai dan ketersediaan akan sangat mempengaruhi fluktuasi harga," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Dia menjelaskan, upaya pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta yang menyediakan kapal khusus pengangkut sapi dari daerah produksi seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta sejauh ini belum efektif menurunkan harga daging sapi di Ibu Kota. Menurutnya, hal ini harus segera disikapi oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
Baca Juga
"Kapal pengangkut sapi yang sudah tersedia sampai saat ini baru sekali mengangkut sapi dari NTT. Sampai saat ini kiriman berikutnya belum ada. Ini harus disikapi pemerintah secara serius, supaya jangan sampai kapal pengangkut sapi yang nantinya akan bertambah menjadi mubazir," kata dia.
Sarman juga meminta pemerintah tidak ragu untuk melakukan impor sapi, baik dalam bentuk daging sapi, sapi bakalan, maupun sapi siap potong. Ini dilakukan jika produksi sapi di dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Ready stock sapi kita harus dikalkulasi kembali sejauh mana ketersediaan daging saat ini, baik lokal maupun sapi bakalan dan berapa sapi siap potong yang setiap saat disuplai ke pasar. Sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan apakah perlu penambahan daging atau sapi impor yang siap potong," tandasnya. (Dny/Ndw)