Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menepis kabar harga daging sapi di pasar tradisional mengalami lonjakan hingga Rp 140 ribu per kg. Saat ini harga daging sapi diklaim hanya sekitar Rp 103 ribu per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina mengatakan, bahkan di daerah tertentu ada harga daging yang sebesar Rp 80 ribu per kg. Namun dia tidak menyebutkan daerah tersebut.
"Daging sapi masih stabil kok. Ada yang bilang Rp 140 ribu, mana ada? Tidak ada. Hanya sekitar antara Rp 103 ribu sama Rp 108 ribu yang paling tinggi. Tergantung daerahnya. Itu kan rata-rata nasional. Tapi kalau daerahnya sih ada yang Rp 80 ribu‎," ujarnya di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia menjelaskan, jika ada pedagang yang membanderol harga dagingnya hingga mencapai Rp 140 ribu per kg, itu karena dari tingkat feedloter dan pemotongan atau rumah potong hewan (RPH) melakukan antisipasi dari kebijakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kebijakan Kemenkeu yang dimaksud adalah pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk sapi bakalan dan sapi siap potong. Namun kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan.
"Kan belum berjalan (PPN 10 persen). Hitungannya akan diterapkan 31 (Desember 2015) kemarin. Tapi memang ada beberapa info dan pengaduan. Misalnya dari RPH, kok mau di bebankan ke kami (RPH). Tetapi itu belum. Ini bukan panik tapi lebih ke antisipasi. Tapi sampai sekarang belum," kata dia.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada hari ini harga daging sapi dibanderol dengan harga Rp 120 ribu per kg.
Antono (41) salah satu pedagang daging di pasar tersebut mengatakan, harga daging sapi memang cenderung meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Harga daging ini mulai melonjak jelang Natal dan tahun baru lalu. (Dny/Zul)